BI Sebut Malang Alami Inflasi Terendah dalam 10 Tahun
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan memprediksi pada 2020 ini angka inflasi di Kota Malang sebesar 1,1 persen. Ini merupakan inflasi terendah yang dialami Kota Malang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
"Inflasi terendah sepanjang 10 tahun. Inflasi sekitar 1,1 persen," katanya, Jumat 25 September 2020.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 2,98 persen, lalu pada 2019 turun menjadi sebesar 1,93 persen.
Kata Azka, fenomena ini menunjukkan pandemi Covid-19 daya beli dari masyarakat berkurang sehingga menyebabkan beberapa harga komoditas di pasaran cenderung turun.
"Daya beli masyarakat turun. Kalau yang beli tidak banyak, ya keuntungan pasti berkurang. Maka, harga barang akan lebih murah, karena demand kurang, supply kurang," katanya.
Menurunnya, daya beli dari masyarakat itu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Karena minimnya transaksi jual beli maka akan membuat ekonomi berjalan lambat.
"Ini menunjukkan ekonomi kurang jalan, dinamika orang berdagang transaksi kurang banyak," ujarnya.
Maka dari itu untuk terus menumbuhkan perekonomian Kota Malang, Azka mengusulkan agar Pemkot Malang untuk melakukan akselerasi belanja melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Anggaran belanja pemerintah daerah bisa lebih diakselerasi untuk pembangunan proyek yang ada. Sehingga, bisa meningkatkan geliat perekonomian," katanya.
Misalnya, pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Kota Malang dapat menggerakkan ekonomi tempat tersebut.
"Seperti pembangunan Jembatan Kedungkandang, Kayutangan Heritage dan lainnya. Itu akan menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat," katanya.
Advertisement