BI Kediri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kampung Inggris
Bagian dari upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kediri melaunching penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kampung Inggris Pare, Senin 22 November 2021.
Dipilihnya Kampung Inggris karena selama ini tempat tersebut dikenal sebagai rujukan wisata edukasi bahasa Inggris di tingkat nasional maupun negara tetangga.
Acara digelar di lembaga kursus pendiri Kampung Inggris, Muhammad Kalend Osen di Basic English Course (BEC), Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana turut hadir dalam acara tersebut. Hadir pula anggota Komisi XI DPR-RI Komisi, M. Sarmuji secara daring, Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri Wihujeng Ayu Rengganis, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, para pelaku UMKM dan Forum Komunikasi Bahasa (FKB).
Dalam kesempatan tersebut, secara terpisah Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri Wihujeng Ayu Rengganis, mengatakan, launching pengunaan QRIS ini dapat dimanfaatkan pelaku UMKM pada segala transaksi pembayarannya secara digital.
Wihujeng menyampaikan QRIS merupakan inovasi digitalisasi sistem pembayaran yang diharapkan membuat transaksi jadi lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Transaksi menggunakan QRIS juga menjadi salah satu upaya meminimalisasi penyebaran Covid-19. Disamping itu juga membantu agar perekonomian terus berjalan di tengah pembatasan yang diberlakukan.
Penggunaan QRIS dapat dilakukan tanpa kontak fisik dan memenuhi protokol kesehatan dan social distancing. “Tak hanya pelaku UMKM, QRIS ini juga telah dimanfaatkan oleh para lembaga bahasa di Kampung Inggris,” tambahnya.
Setelah launching, Mas Bup bersama Deputi KPw BI Kediri mengunjungi stand UMKM dan bertransaksi dengan QRIS. Hal ini untuk memastikan kesiapan pelaku UMKM dalam menggunakan transaksi secara digital.
Dalam keteranganya Bupati mengatakan, bahwa Pemkab Kediri berkomitmen mendukung penuh pembangunan Kampung Inggris sebagai ikon Kabupaten Kediri. Apalagi dengan launching pengunaan QRIS, ia berharap, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada pelaku UMKM maupun lembaga bahasa.
Pada tahun 2022 rencananya akan dimulai penataan melalui program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), dan akan terus berbenah pada tahun-tahun selanjutnya. Pada Desember nanti, Kampung Inggris Pare akan kedatangan 4.000 pengunjung dari luar daerah yang diharapkan mampu dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan Kampung Inggris destinasi wisata edukasi yang didukung transaksi digital.
Advertisement