Betapa Penting Belajar Adab sebelum Memelajari Ilmu Agama
Urgensi Mempelajari Adab Sebelum Mempelajari Ilmu Agama
Tidak diragukan lagi bahwa belajar dan menuntut ilmu agama telah dijelaskan keutamaannya dalam nash yang terbilang dalam Al-Quran maupun al-Hadits. Di antaranya Allah berfirman:
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."(Al-Mujadilah:11)
Disebutkan pula dalam hadist bahwa Rasul sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR. Abu Dawud no.3641, Ibnu Majah no.223, dari hadis Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu).
Seorang penuntut ilmu jika senantiasa menghadirkan keutamaan yang disebutkan dalam dalil-dalil tersebut. Karena sangatlah penting agar ia bisa tetap memberikan suntikan semangat untuk belajar.
Dan menuntut ilmu itu memiliki adab-adab yang harus diperhatikan. Ketika seorang pembelajar memegang adab-adab ini, maka dampaknya akan memberikan nilai positif ketika berinteraksi dengan guru dan teman sejawatnya dalam belajar.
Ia juga bisa memperingkas jalan dia dalam belajar. Bisa mengetahui mana yang lebih penting dari perkara-perkara penting dalam belajar yang harus diambil terlebih dahulu.
Bahkan adab belajar bisa menuntun dia kepada jalan yang akan menjadikannya ahli ilmu yang kokoh dalam keilmuan.
NASEHAT ULAMA TENTANG PENTINGNYA BERADAB SEBELUM BERILMU
Sebagaimana hal tersebut telah dicontohkan oleh para kibar ulama. Sebagian adab-adab belajar bisa didapat dengan membaca buku-buku yang ditulis dalam tema ini, atau juga bisa diambil dengan berinteraksi langsung dengan para ulama. Berikut diantara statement ulama yang menekankan pentingnya beradab dahulu sebelum menuntut ilmu :
Berkata Ibnu Wahb :
ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه
Apa yang kami nukilkan dari adabnya Imam Malik jumlahnya lebih banyak daripada apa yang kami pelajari dari ilmunya."(Lihat: Siyar al-A’lam al-Nubala juz:8 hal:113)
Kebutuhan seorang penuntut ilmu akan adab sebelum memulai menuntut ilmu adalah perkara yang sangat penting, oleh karenanya begitu banyak wasiat para ulama dalam masalah ini.
Salah satu contohnya, wasiat Imam Malik ketika mengarahkan seorang pemuda quroys dalam belajar, beliau mengatakan:
يا ابن أخي، تعلم الاب قبل أن تتعلم العلم
Wahai putra saudaraku, belajarlah adab sebelum engkau mempelajari ilmu."(Lihat: al-Hilyah oleh Abu Nu’aim juz:6 hal:330)
Yusuf bin Husain juga berkata:
بالأدب تفهم العلم
Dengan adab anda akan memahami ilmu."(Lihat: Iqtidhou al-Ilmi al-Amal oleh al-Khatib al-Baghdady hal:170).
Begitupula Abu Abdillah al-Balkhy mengatakan :
أدب العلم أكثر من العلم
Adab berilmu lebih banyak dari ilmu itu sendiri."(Lihat: al-Aadabu al-Syariyyah juz:3 hal:552)
Juga lihatlah Imam Laits ibnu Sa’ad ketika beliau mengawasi penuntut ilmu hadist, kemudian beliau melihat ada sesuatu yang kurang pas dalam sikap mereka, kemudian beliau menegur:
ما هذا؟ أنتم إلى يسير من الأدب أحوج منكم إلى كثير من العلم
Apa ini? Kebutuhan kalian terhadap sedikit adab itu lebih mendesak daripada kebutuhan kalian pada ilmu yang banyak."(Lihat: Syarafu Ashabi al-Hadist oleh al-Khatib al-Baghdady no:283).
Dari beberapa kutipan di atas, kita kemudian menjadi tahu urgensi mempelajari adab sebelum menuntut ilmu, apalah arti seseorang memiliki ilmu yang banyak dan luas namun tidak beradab, justru dampak negatifnya akan lebih besar daripada dampak positif yang akan dibawa.
Demikian semoga bermanfaat.