Besok, Ribuan Pekerja RHU Malam akan Datangi Balai Kota Surabaya
Para pekerja dan seniman hiburan malam, berencana lakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota Surabaya, pada Senin, 3 Agustus 2020, esok pagi. Mereka ingin agar Perwali Nomor 33 tahun 2020, segera direvisi.
Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila, Nurdin Longgari mengatakan bahwa dirinya bakal mengajak ribuan karyawan dari 341 Rekreasi Hiburan Umum (RHU) malam, yang telah lama tak bekerja.
“341 outlet, yang terdaftar di kita, berharap agar karyawannya dapat diturunkan minimal 30 orang, makanya saya mengambil dari situ, 30 orang dikali 341 outlet, berarti kan seribu lebih,” kata Nurdin, kepada Ngopibareng.id, Minggu, 2 Agustus 2020.
Nurdin ingin agar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, segera mencabut atau merevisi Perwali nomor 33 tahun 2020. Hal tersebut berkaitan dengan jam malam serta izin beroperasinya RHU.
“Yang penting, tuntutan kita untuk diberi kelonggaran, para pekerja (malam) ini bisa bekerja, karena sudah lima bulan tidak bekerja. Kalau ke bulan Agustus, ini masuk ke bulan keenam ribuan pekerja yang nganggur,” jelasnya.
Menurut Nurdin, sejatinya para pemilik usaha RHU malam, telah mematuhi aturan dengan tutup pukul 22.00 WIB. Namun, lanjutnya, petugas dari Pemkot Surabaya, malah melakukan operasi pada pukul 21.00 WIB.
“Tetapi jam sembilan (malam), kita sudah diobrak, gak jam sepuluh tapi jam sembilan, setengah sembilan sudah turun. Berati ini pertanda kita dilarang buka kalau gayanya seperti ini kan. Bagaimana ini nasibnya untuk memperjuangkan para pekerja malam,” jelasnya.
Tak hanya itu, Nurdin juga menyayangkan sikap Pemkot Surabaya yang seolah tak membela para pemilik RHU malam. Yakni dengan tetap memperbolehkan RHU lain, seperti hotel, tetap diperbolehkan untuk beroperasi.
“Sementara RHU (malam) ini, adalah rekreasi dan hiburan, kok dibedakan dengan RHU lainnya, kalau ngomong RHU, hotel juga RHU, harusnya tutup hotel berbintang itu, bukan yang kecil-kecil yang disikat, kan kasihan,” ucapnya.
Dengan adanya aksi tersebut, Nurdin berharap agar Pemkot Surabaya dapat berubah pikiran dan memperbolehkan RHU malam beroperasi kembali. Mengingat banyak karyawan yang akhirnya tak dapat menafkahi keluargannya.
“(Aksi) akan lanjut terus sampai bisa bekerja, ada kelonggaran, dari pada nganggur di rumah, mikirin hutang, mikirin beli beras, mending kita duduk didepan Balai Kota Surabaya. Sehingga Bu Risma tergugah hatinya, dikasih makan anak-anak,” tutupnya.