Besok, Mendikbud Canangkan Gerakan Kembali Sekolah di Palu
Dua bulan pasca gempa yang diikuti dengan tsunami pada 29 September lalu di Palu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendi besok, Sabtu 17 November akan kembali mengunjungi Palu dan Donggala. Kunjungan ini bertujuan, untuk melihat secara langsung perkembangan proses belajar mengajar pasca gempa.
Dalam kunjungan tersebut, Mendikbud tak hanya akan memantau perkembangan proses belajar mengajar di dua daerah ini, melainkan juga akan menyerahkan 16 truk bantuan, sekaligus mencanangkan "Gerakan Kembali Sekolah".
Rencananya Mendikbud akan meninjau SMP Negri 10 Palu, SD Impres Balaroa dan SLB Marawula dan Sigi Kabupaten Donggala.
Musibah gempa bumi yang diikuti tsunami pada September lalu, masih menyisahkan kesedihan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terdampak. Selain bangunan rumah mereka hancur, anak didik juga harus berhenti sekolah. Gedung sekolah tempat mereka belajar roboh. Guru dan tenaga kependidikan, banyak yang menjadi korban ketika gempa dan tsunami datang.
Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter di Palu dan Donggala telah menelan korban lebih dari dua ribu jiwa. Di antara mereka adalah guru dan anak didiknya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi kala itu bertindak cepat mengatasi bencana di lingkup kerjanya. Prinsipnya, bencana alam ini jangan sampai mengakibatkan anak didik putus sekolah.
Setelah situasinya dinyatakan aman, tidak ada lagi gempa susulan, Mendikbud memerintahkan tenda-tenda sekolah darurat segera dibangun untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar.
"Semangat belajar anak anak yang tinggal di daerah terdampak gempa tidak boleh kendor, harus dipacu. Belajar di bawah tenda darurat, di bawah pohon sekalipun tidak masalah, anak anak harus tetap belajar," kata Mendikbud. (asm)