Besok KNKT Laporkan Temuan Awal Investigasi Sriwijaya Air
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT berencana merilis hasil temuan awal atau preliminary report penyelidikan atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, pada Rabu, 10 Februari 2021, besok. Laporan awal ini sesuai dengan aturan internasional tentang preliminary report yang harus dilaporkan dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan.
Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan rilis temuan awal akan dilakukan secara transpran melalalui virtual, sekitar pukul 14:00 WIB. Diketahui sejumlah upaya dilakukan untuk menguak penyebab jatuhnya pesawat dengan 62 penumpang, di perairan Kepulauan Seribu itu. Pihak KNKT sebelumnya telah menemukan rekaman data penerbangan (FDR), meski hingga kini masih mencari rekaman kokpit atau VCR. “Kami masih berusaha dengan tim penyelam untuk menelusuri puing-puing di bawah air,” kata Ony kepada Tempo, Selasa, 9 Februari 2021.
KNKT tidak menetapkan batas waktu pencarian memori CVR. Ony mengatakan timnya akan terus berupaya menemukan alat vital dalam penerbangan tersebut. Memori CVR berisi rekaman suara dalam kokpit, termasuk suara pilot dan co-pilot detik-detik sebelum pesawat jatuh ke air.
Sesuai dengan hukum Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Annex 13 dan kebijakan kerja sama antar-negara ASEAN, investigasi KNKT juga melibatkan investigator asing. Saat ini terdapat dua investigator Singapura yang membantu proses investigasi, yang keduanya berasal dari Transport Safety Investigation Bureau atau TSIB Singapura.
Selain Singapura, KNKT dibantu tim dari Amerika Serikat berjumlah 11 orang. Empat orang di antaranya merupakan perwakilan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau NTSB Amerika Serikat, empat orang dari Boeing Co, dua orang dari Otoritas Penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA), dan satu orang dari General Electric atau pabrikan mesin pesawat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji investigasi terhadap kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 akan dilakukan secara independen. Hasilnya pun, kata dia, bakal diumumkan secara transparan. “Bahwa ini belum maksimal, KNKT yang berhak menyampaikan. Saya enggak tahu sejauh apa KNKT menyampaikan,” kata Budi Karya di DPR pada 3 Januari lalu.
Seperti diberitakan sebeumnya, sejumlah spekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air muncul. Salah satunya berdasarkan laporan WSJ yang menyebut jika pesawat memiliki masalah dengan sistem throttle otomatisnya. Kendala ini sempat dilaporkan pada masa-masa akhir, sebelum pesawat kembali terbang.
Selain itu, diduga pilot memaksa sistem throttle otomatis untuk menyala, sehingga menyebabkan mesin bekerjakeras dan membuat pesawat sulit dikendalikan. Belum diketahui apa penyebab pilot memaksa sistem tersebut menyala.
Namun, laporan ini telah dibantah oleh KNKT. (Tem/Rtr)