Besok 27.000 KK di Surabaya Terima Bantuan Sembako dari Pemkot
Pemerintah Kota Surabaya rencananya, mulai Rabu, 6 Mai 2020 akan mengelontorkan bantuan paket sembako kepada 27.023 Kepala Keluarga (KK) di Kota Surabaya. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, Selasa 5 Mei 2020.
Hendro mengatakan, 27.023 KK tersebut merupakan warga Surabaya yang terdampak Covid-19, namun mereka tidak masuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), atau penerima bantuan lainnya. Baik dari Pemkot Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hingga Pemerintah Pusat.
Hendro mengatakan, bantuan berupa sembako ini akan diberikan oleh Pemkot hingga tiga bulan kedepan. Terhitung mulai bulan Mei 2020 hingga Juli 2020. Ia berharap, bantuan ini bisa mengurangi beban masyarakat yang kesusahan mengakses sembako di saat pandemi Covid-19.
"Ini untuk masyarakat di luar data MBR dan penerima bantuan apapun. Mereka belum pernah diintervensi pemerintah. Ini orang-orang yang terdampak Covid-19," kata Hendro, Selasa 5 Mei 2020 di Balaikota Surabaya.
Ia memastikan, warga yang sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial secara tunai, yakni Social Safety Net, tidak akan mendapatkan bantuan sembako ini. Alasannya, agar intervensi kepada warga yang terkena imbas Covid-19 ini bisa merata.
Hingga saat ini Hendro memastikan pihaknya akan memberikan bantuan sembako kepada 27.023 KK di Surabaya. Namun menurutnya, angka itu akan terus bergerak secara dinamis. Tergantung verifikasi lapangan, yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan RT/RW wilayah setempat.
Hendro meminta semua warga yang belum mendapatkan bantuan, untuk tidak cemburu dengan tetangganya yang sudah dapat. Karena, semua bantuan dari Pemkot Surabaya akan dibagikan secara bertahap. Sesuai dengan nama dan alamatnya.
Sembako tersebut berisi bahan-bahan pokok makanan untuk warga. Seperti beras, minyak, telur, dan bahan pokok lainnya. Hendro berharap, bantuan itu bisa memenuhi gizi selama pandemi.
"Pembagiannya langsung ke warga secara bertahap. Biar tidak ada kecemburuan sosial. Kita sudah punya data by name by address kok. Untuk data terdampak ini dinamis, bisa bertambah setiap harinya. Makanya pemberian ini bertahap, karena kita harus verifikasi dulu. Kalau data sudah benar dan cocok kami berikan," katanya.