Berwatak Kebangsaan, Pendidikan Karakter Pandu Hizbul Wathan
Sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) Persyarikatan Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) segala kegiatannya diarahkan pada pendidikan karakter melalui kepemilikan dan penghayatan berbasis pada ketaqwaan, keimanan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Endra Widyarsono, Pejabat Ketua Umum Kwatir Pusat Hizbul Wathan (Kwarpus HW) mengatakan pendidikan Kepanduan Hizbul Wathan selalu diarahkan pada kepanduan yang kreatif dalam membentuk jati diri setiap anggota agar berkarakter ditunjukkan dengan kepribadian luhur.
“Sehingga kegiatan-kegiatan Hizbul Wathan dilakukan dan dikemas dengan menyenangkan, menarik dan menantang misalnya bernyanyi, bercerita, bermain dan berkreasi serta berpetualangan menjajah alam melalui kemah,” ujar Endra, dalam keterangan Senin 15 Februari 2021.
Endra yang menjadi narasumber Dialog Kebangsaan Hizbul Wathan bertemakan “Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Karakter Bangsa” menyampaikan penguatan karakter Pandu Hizbul Wathan tertanam lewat pendidikan lima macam kecintaan.
Pertama, cinta kepada Allah Yang Maha Esa. Kecintaan ini diharapkan dari para kader Pandu Hizbul Wathan dekat dengan Allah sebagaimana tercerminkan dalam ikrar Janji Pandu Hizbul Wathan nomor 1, yaitu setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang dan tanah air.
Kedua, cinta kepada tanah air, bangsa dan negara. Kecintaan ini sebagai bentuk ibadah Pandu Hizbul Wathan melalui bentuk perjuangan di tanah air sesama bangsa dan wujud bela negara. Kecintaan ini tercermin dalam ikrar Janji Pandu Hizbul Wathan nomor 1 sampai 3.
“Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh:
1). Setia mengajarkan kewajiban saya terhadap Alllah, Undnag-Undang dan tanah air.
2). Menolong siapa saja semampu saya.
3). Setia menempati Undang-Undnag Pandu Hizbul Wathan (HW).
Kiprah bela bangsa dan negara telah dilakukan Pandu Hizbul Wathan baik dalam bentuk fisik maupun non fisik. Hal ini seperti peran Panglima Besar Jenderal TNI Soedirman lewat karakter kuat kecintaan dan keteguhan semasa berkader di Hizbul Wathan hingga mampu memimpin Perang Gerilya melawan penjajah Belanda.
Bahkan lebih jauh Endra menceritakan, tepilihnya Jenderal Soedirman sebagai Panglima TNI pertama dari perwakilan PETA (pembela tanah air) tak lepas dari karakter kesalehan, keteguhan dan kegigihan karakternya. Sehingga masyarakat percaya pada Jenderal Soedirman dibanding kanidat lain seperti Letjen Urip Sumoharjo perwakilan dari Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL).
Ketiga, Pandu Hizbul Wathan senantiasa cinta kepada kolega, teman, dan handai taulan. Perwujudan cinta ini sebagai bentuk amal saleh agar Pandu Hizbul Wathan saling mengingatkan dan selalu menasihati dalam kebaikan.
Keempat, cinta kepada keluarga dan lingkungan sebagai bentuk pengabdian, pertolongan, dan bantuan Pandu Hizbul Wathan kepada lingkungan masyarakat luas.
Kelima, cinta kepada dirinya sendiri sebagai bentuk usaha menghindarkan diri Pandu Hizbul Wathan kepada segala hal-hal yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain seperti misalnya menghindarkan dari narkoba dan napza, judi, korupsi dan perilaku dzalim.
Advertisement