Bertemu Warga di Lamongan, Mbak Puan Dicurhati Korban Banjir
Kehadiran Ketua DPR RI Puan Maharani ke daerah rawan banjir di Lamongan kembali menjadi sasaran keluhan masyarakat korban banjir.
Seperti saat bertemu warga di Desa Suko, Kecamatan Glagah, Puan, sapaan akrabnya, seolah menjadi tumpahan unek-unek masyarakat korban banjir.
Saat acara dialog perwakilan kepala desa dari 6 kecamatan yang terlanda banjir, Puan dikeluahi warga yang hidup serba susah. Karena banjir yang menggenangi desanya dan perumahan penduduk tidak hanya 2-3 hari, tetapi berbulan-bulan.
"Sehingga, dapat dibayangkan betapa susahnya perekonomian masyarakat. Belum lagi jalan menjadi rusak," kata salah satu perwakilan warga dalam dialog di Pendapa Desa Suko, Kecamatan Glagah, Rabu 2 Maret 2022.
Puan, yang nama asli Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi juga sempat ditantang untuk sambang desa wilayah banjir, agar mengetahui lebih dekat penderitaan masyarakat.
"Kami sangat senang dengan kedatangan rombongan untuk melihat langsung ke masyarakat dan mengetahui keadaan desa kami. Karena itu, Ibu Puan mohon normalisasi Bengawan Njero segera dikerjakan," imbuh warga.
Diketahui, banjir yang terjadi di 6 kecamatan (Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Karanggeneng, Deket dan Turi) lebih disebabkan karena kondisi Bangawan Njero.
Bengawan yang menjadi tumpuan aliran terakhir sungai dan kali se-Lamongan itu banyak menyimpan masalah. Tidak hanya aliran mulai menyempit, pintu air di Desa Kuro menuju laut bermasalah, juga karena kurangnya pompa penyedot air.
Akibatnya, tidak lagi menampung air limpahan hingga akhirnya sungai dan kali meluap hingga mengakibatkan banjir berbulan-bulan.
"Kami yakin untuk menormalisasi Bengawan Njero pemerintah kabupaten jelas tidak mampu karena anggarannya sangat besar. Provinsi mungkin setengah mampu. Kami yakin yang paling mampu adalah pemerintah pusat. Karena itu, mohon Ibu Puan untuk memberikan solusi untuk masalah ini," ujar seorang kades.
Mbak Puam dengan hikmat mendengar unek-unek warga akhirnya menjawab semua pernyataan warga. Menurut Puan, informasi tentang banjir yang terjadi di 6 kecamatan di Lamongan ini sudah diterimanya dari Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi.
"Karena data kongkrit itu saya mau datang ke sini. Sementara saya kasih solusi jangka pendek dengan perlindungan sementara. Seperti urugan jalan nantinya," katanya.
Adapun, soal normalisasi yang butuh dana sangat besar, Puan memerintahkan Ketua DPRD Provinsi Jatim dan menunjuk Said Abdullah, salah seorang anggota DPR RI bagian anggaran untuk menjawab permasalahan dan informasi terkait Bengawan Njero.
Puan mengajak Pemkab Lamongan dan Provinsi Jatim untuk gotong royong menyelesaikan dan mencari solusi bersama, meski biaya yang diperlukan tidak sedikit.
"Masalah ini sudah lama dan parah Insya Allah dengan kehadiran saya ada solusi kongkrit meskipun tidak sempurna. Sudah saya tugaskan Pak Kusnadi untuk masalah ini mudah-mudahan cepat bisa direalisasikan," kata Puan.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi menyampaikan, pintu air Kuro akan segeta diperbaiki agar bisa digunakan sebagai mana mestinya.
Sedang, Said Abdullah mengatakan, sudah mengetahui anggaran menjadi pokok masalah untuk normalisasi Bengawan Njero. Maka dari itu, persoalan anggaran menjadi tanggung jawab nasional.
"Sebenarnya apa yang disampaikan Mbak Puan itu merupakan perintah kepada saya. Tanggung jawab ini akan kami laksanakan," katanya.
Karena itu, lanjut kader PDI Perjuangan ini, Bupati Lamongan diminta untuk mengirim proposal terkait anggaran untuk kepentingan Bangawan Njero ini.
"Bupati segera bikin proposal dalam waktu dua minggu. Kalau dua minggu tidak ada proposal masuk, bukan salah saya. Tapi salah bupatinya," pungkasnya disambut aplaus hadirin.
Putri Presiden RI ke-5 Megawati Soelarnoputri yang dalam kunjungannya didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Bashara. Sebelum mengakhiri kunjungannya, ia menyerahkan bantuan.
Di antaranya, berupa 1 juta ekor udang vaname dan uang sebesar Rp15 juta kepada perwakilan masyarakat Desa Soko, Kecakatan Glagah.