Bertemu Takmir Masjid, Haruna Serap Aspirasi Pemberdayaan Umat
Calon Anggota DPR RI Dapil Jatim 1 dari Partai Nasdem, Haruna Sumitro bertemu dengan tokoh agama dan takmir/aktivis masjid Kota Surabaya, Minggu 28 Januari 2024 di Regrantis Hotel Surabaya.
Dalam pertemuan itu, puluhan orang ikut berdiskusi dengan Haruna dan memberikan masukan kepada Haruna terkait keumatan. Termasuk pula yang hadir, Ibu Peni tokoh penggerak Wanita Pengusaha Muslim (Tokoh UKM Jatim).
Dalam diskusi itu, Haruna menyampaikan bahwa Masjid di zaman dahulu saat penyebaran syiar Islam, digunakan sebagai pusat peradaban umat dan rakyat. Mereka bisa melakukan curhat secara langsung kepada pimpinannya di Masjid. Selain itu, masjid juga sebagai tempat Menyusun strategi perang maupun menyusun kebijakan dan syiar agama.
Namun menurutnya, saat ini masjid seakan-akan dijauhkan dari umat. Masjid tidak diperbolehkan dijadikan tempat berpolitik. Tidak boleh ada atribut atau kampanye (politik praktis atau partai). Itu menurut Haruna tak masalah, namun masjid tidak boleh dilarang sebagai tempat berkumpul ummat dan menjadikan sebagai tempat untuk berdiskusi mengenai kebangsaan.
“Dilarang politik praktis oke, tapi bukan berarti steril dari dialog-dialog kebangsaan dan politik keumatan. Aktivis masjid tidak perlu alergi berdiskusi politik di teras masjid. Kalau ada pelarangan, jangan heran bila sekarang umat muslim sering kalah dalam pergulatan politik kekuasaan,” katanya.
Terkait dengan memakmurkan masjid dan takmirnya, Haruna mengaku Ketika diberi izin Allah menjadi anggota DPR RI, dirinya akan mendorong sebuah kebijakan terkait kesejahteraan para takmir sebagai ujung tombak syiar Islam.
Minimal dirinya bisa menitipkan kepada pemerintah daerah (Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo) untuk merancang peraturan daerah yang dapat mendukung pemberdayaan umat dan berbasis masjid.
Apalagi saat ini, jumlah masjid di Surabaya berjumlah kurang lebih 1.300 dan mushola sebanyak 1.800. Dari jumlah tersebut hanya ada 500an masjid yang terkelola dengan baik secara manajemen kemasjidannya.
Banyak persoalan yang menjadi tantangan dalam pengembangan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat. Baik dari sisi infrastruktur dan kebijakan pemerintah daerah maupun SDM takmir masjid itu sendiri.
“Kita bisa membangun kemakmuran masjid dengan capacity building para takmir dan jaminan social kesejahteraan takmir,” katanya.
Sementara itu, tim kampanye Haruna Sumitro, Agus Prasetio mengatakan, dialog dengan Masyarakat seperti ini diharapkan dapat mengjkontribusikan suara bagi Haruna dari kalangan aktivis masjid dan tokoh agama sehingga dapat menjadi masukan tim sebagai role model penggalangan suara berbasis masjid.
“Karena dari Analisa tim tiap masjid di Surabaya rata-rata membawai 3 RW. Jika bisa dihitung TPS dalam lingkungan 1 masjid, asumsinya 1 masjid membawai 10 TPS (7 suara) kemudian kalikan 250 akan terakumulasi 17.000 suara. Makin mendekati akhir masa kampanye tim makin menggenjot kegiatan-kegiatan dialog seperti ini,” kata Agus yang juga Sekretaris DMI Kota Surabaya itu.