Bertemu Saleh Mukadar, Eri Janji Bekerja untuk Wong Cilik
Para kader senior PDI Perjuangan dan aktivis Pro-Mega di era perjuangan melawan Orde Baru di Kota Surabaya merapatkan barisan untuk mendukung pemenangan Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Armuji. Para kader senior itu menyebut diri sebagai 'Banteng Lawas'.
Mereka melakukan silaturahmi untuk memantapkan perjuangan memenangkan Eri Cahyadi-Armuji di Pilwali Surabaya 2020. Silaturahmi itu dilakukan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota SUrabaya, Kamis, 22 Oktober 2020.
Ketua Posko Banteng Lawas, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, meski sudah purnatugas, ratusan 'Banteng Lawas' masih punya pengaruh di masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan bisa mengantarkan kemenangan Pilkada Surabaya sejak 2005-2015. Maka dari itu, kini mereka menyatukan langkah menuju 9 Desember 2020.
Saleh mengatakan, para 'Banteng Lawas' terpanggil dan semakin bersemangat karena mendengar ada sejumlah pihak yang ingin meninggalkan wong cilik, rakyat di kampung-kampung, dalam kebijakan pemerintah kota ke depan. Ada pihak yang hanya ingin Surabaya membangun gedung-gedung tinggi dan meninggalkan wong cilik di belakang.
”Banteng harus berjuang sekuat tenaga membela wong cilik. Setiap ada kelompok politik yang alergi kepada wong cilik, saat itulah banteng berdiri di garis terdepan untuk membela wong cilik dan rakyat kebanyakan,” kata Saleh
Sementara itu, di depan para 'Banteng Lawas' Eri Cahyadi berterima kasih kepada para kader senior yang telah ikut bergotong royong menyongsong Pilkada 9 Desember. Ia berharap dengan kekuatan dari para senior itu bisa menjaring suara rakyat, untuk bisa memenangkan Pilkada Surabaya.
”Ini gotong-royong kita semua, ini juga menjadi bukti bahwa Pilkada bukan soal kemenangan semata, tapi kerja bersama menghadirkan kepentingan rakyat dalam kebijakan pemerintah kota ke depan," kata Eri.
Eri berjanji, setiap kebijakan yang diambil akan selalu mengutamakan wong cilik. Sesuai dengan perjuangan para kader lawas PDIP yang selama ini selalu bergerak untuk rakyat.
"Platform kerakyatan selama ini telah melandasi kerja saya di Pemkot Surabaya, ke depan ya pasti semakin mengutamakan wong cilik. Sekolah dan berobat tetap gratis. Jangan ada warga susah makan. Ekonomi rakyat dihidupkan. Dan sebagainya, semua berbasis kebutuhan rakyat kecil,” katanya.
Advertisement