Bertemu Jurnalis Wakaf, Ketua MPR: Potensi Wakaf Capai Rp 180 T
Dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia yang mencapai 237 juta orang dari totol penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 270 juta orang, Badan Wakaf Indonesia (BWI) memproyeksikan potensi wakaf tunai di Indonesia bisa mencapai Rp180 triliun per tahun.
Namun realisasinya hingga kini masih minim. Berdasarkan laporan Badan Wakaf Nasional, pengumpulan wakaf uang periode 2018-2021 mencapai Rp 855 miliar. Naik 235,29 persen dari pengumpulan sepanjang periode 2011-2018 yang mencapai angka Rp255 miliar.
Namun angka tersebut baru mencapai setengah persen dari total potensi wakaf uang yang mencapai angka Rp180 triliun.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, mengungkapkan hal itu ketika bertemu Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi), Minggu 26 Juni 2022 . "Salah satu penyebab rendahnya realisasi potensi wakaf karena tingkat literasi masyarakat terhadap wakaf masih kurang, bahkan tergolong rendah," kata Bamsoet.
Karenanya peran dari berbagai lembaga, seperti Forjukafi, untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin menyalurkan wakafnya, sangat diperlukan. Studi yang dilakukan Badan Wakaf Indonesia dan Kementerian Agama pada tahun 2020 lalu menunjukkan bahwa skor indeks literasi wakaf Indonesia baru mencapai angka 50,48 yang berada pada kategori CD.
"Selain membantu penguatan literasi wakaf, Forjukafi juga punya peran besar melakukan pengembangan wakaf yang bersifat produktif, yang memiliki dimensi usaha atau investasi.
Sehingga pengelolaan wakaf bisa memberikan nilai tambah bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat luas. Seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bentuknya antara lain, membangun rumah sakit, membangun lembaga pendidikan, membangun kawasan wisata, hingga menyediakan kapal tangkap ikan bagi para nelayan," pesan Bamsoet.
Forjukafi sendiri terus melakukan kampanye gerakan wakaf dengan bersilaturahmi ke sejumlah Tokoh Nasional dan ulama, bahkan juga telah mensosialisasikan gerakan wakaf kepada Influencer atau Youtuber ternama Baim Wong, pada Maret silam.
Ke depannya Forjukafi akan terus meluaskan jaringan keanggotaannya bahkan hingga di luar Jakarta, dengan tujuan literasi soal wakaf bisa semakin masif di Indonesia.
Tidak hanya sebagai bekal menambah 'tabungan' di akhirat, wakaf juga bisa dimanfaatkan sebagai modal pembangunan dalam upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Sejarah mencatat, sejak dahulu bangsa Indonesia telah melakukan wakaf. Sebagaimana diperlihatkan masyarakat Aceh yang antusias mengumpulkan uang mencapai 130.000 straits dollar untuk membeli pesawat pertama kepresidenan, Seulawah RI-01.
"Sejarah juga mencatat bahwa lapisan emas Tugu Monas, lingkaran Stadion Gelora Bung Karno, hingga tanah lokasi Gedung MPR/DPR/DPD RI, tidak lepas dari gerakan wakaf," ujar Bamsoet.
Ketua Forjukafi Wahyu Muryadi, mengatakan keberadaan Forjukafi sebagai media untuk mengkampanyekan pentingnya wakaf. Sebab itu organisasi yang beranggotakan wartawan lintas generasi akan memperluas jaringan dan literasi masyarakat tentang wakaf agar tergerak hatinya untuk mewakafkan sebagian hartanya, sebagai bekal di akhirat. Pertemuan Forjukafi dengan Ketua MPR juga diikuti Yayasan Jala Surga yang diketuai Idy Muzayyad.
Advertisement