Bertemu Sekjen PDIP, Gus Hans Ngaku Bicara Pilwali Surabaya
Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur Zahrul Azhar As'ad buka suara terkait pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto. Ia tak menampik jika dalam pertemuan itu, dua tokoh ini juga membicarakan tentang Pilwali Surabaya.
Ia mengatakan, pertemuan dengan Hasto tersebut terjadi di rumah dinas Ketua DPD RI, La Nyalla Mataliti, Kamis 2 Juli 2020. Menurutnya, pertemuan yang diinisiasi oleh La Nyalla itu, adalah forum silaturahmi antar anak bangsa, yang sama-sama memiliki kepedulian tinggi terhadap Kota Surabaya.
"Acara itu dalam rangka silaturahmi. Kalau tak salah Kamis malam Jumat itu. Karena setelah itu kita lanjut tahajudan di Masjid Hidayatullah Jakarta," kata Gus Hans, Rabu 8 Juli 2020.
Pertemuan antara Gus Hans dan Hasto, indikasiya berhubungan dengan Pilwali Surabaya. Ia pun tak menampik hal itu. Dirinya mengaku memang sempat berbincang mengenai Pilwali dengan politisi PDI-P itu. "Ya sempat berbicara hal itu," katanya.
Meski begitu, menurut Gus Hans pertemuan dan komunikasi masih sebatas verbal. Belum ada kesepakatan antar partai mengenai Pilwali. Antara PDIP dan Golkar. Menurutnya hingga hari ini, kondisi politik di Surabaya maupun pusat masih belum pasti. "Belum, semua masih dinamis," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya Blegur Prijanggono berkomentar tentang pertemuan Gus Hans dan Hasto.
"Saya melihat positif thinking. Gus Hans meningkatkan elektabilitas Gus Hans sendiri untuk bisa meyakinkan pemilih. Sehingga apapun yang ditetapkan Gus Hans, sah-sah saja," ujar Blegur, Rabu 8 Juli 2020.
Terkait potensi Golkar pindah gerbong, Blegur memilih jawaban diplomatis. Menurutnya, hal itu merupakan ranah DPP partai. Pihaknya di Kota Surabaya hanya menjalankan perintah, dan petunjuk DPP.
"Seandainya ada petunjuk DPP arah kanan kiri maka kami ikuti. Politik itu saya rasa kami dinamis. Bukan berarti kami tidak konsisten pada dukungan. Sampai hari ini putusan tetap dukung Pak MA," pungkas Blegur.