Pilpres Selesai, Gus se-Jatim Diskusi Ekonomi Bareng KEIN
Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir minta semua pihak bisa menahan diri paska Pilpres 2019. Saat ini, kata dia, masyarakat waktunya kembali bersatu.
“Saya hadir di sini sekaligus menyampaikan salam Pak Jokowi, terimakasih atas dukungan masyarakat Jatim, mari saatnya kita kembali bekerja untuk membangun bangsa,” kata Soetrisno Bachir ketika menjadi pembicara dalam “Dialog Ekonomi Umat” yang digelar Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) di pesantren An Nur I, Bululawang, Malang, Sabtu, 27 April 2019 malam.
Sebagai Ketua KEIN, dia berharap masyarakat kembali fokus dalam membangun mental pengusaha. Begitu juga bagi para santri, maka kemandirian ekonomi pesantren sangat penting untuk selalu dijaga dan ditingkatkan.
“Pemerintah akan mendukung lebih banyak kegiatan pelatihan keterampilan dan bisnis di pesantren dengan program 1000 BLK yang akan diperluas,” kata dia.
Untuk penguatan ekonomi pesantren, maka, santri juga harus melek teknologi serta melek digital. “Saya akan memberikan infrastruktur penunjang misalnya membantu pengadaan komputer karena saya melihat seperti santri An Nur ini rajin dan pesantrennya bersih,” kata dia.
Sementara itu Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga hadir dalam acara ini juga mengajak para santri selain pintar mengaji juga bisa menjadi pengusaha.
“Saya berharap ke depan akan lahir banyak pengusaha santri. Pengusaha yang hafal AL Quran, atau pengusaha yang juga pintar membaca kitab kuning,” kata Gus Ipul.
Pilpres 2019, kata Gus Ipul, telah selesai sehingga saatnya para santri kembali bersatu. Beberapa upaya rekonsiliasi juga telah dilakukan sehingga tidak ada alasan lagi untuk terpecah hanya karena beda pilihan di Pilpres.
Masyarakat dan santri sejatinya sudah tidak lagi memiliki energi untuk bertikai. Karenanya Gus Ipul berhadap semua pihak bisa menghormati apapun hasil dari Pilpres kali ini.
Hal yang sama diungkapkan Ketua IGGI Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur). “Lupakan Pilpres sudah selesai, mari menata ekonomi ummat, semua santri harus belajar meniru Nabi Muhammad SAW dengan giat berusaha menjadi pedagang, santri dan Gus ideal adalah yang alim dan kaya raya,” ujarnya.
Gus Fahrur yang juga pengasuh pesantren An Nur I ini mengatakan, dalam kitab klasik disebutkan bahwa profesi terbaik adalah pedagang. “Santri yang kaya akan lebih banyak memberi manfaat kepada ummat, banyak sahabat utama Nabi adalah saudagar kaya termasuk 7 dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk sorga adalah saudagar kaya,” kata dia.
Sementara itu dalam acara ini, selain dihadiri ratusan santri juga dihadiri puluhan Gus maupun Lora dari beragam pesantren di Jawa Timur. (man)