Bertemu Gus Ipul, PKL Bacakan Petisi Patuhi Protokol Kesehatan
Sejumlah perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Pasuruan, Jawa Timur, kompak membacakan petisi dihadapan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo (Mas Adi), Kamis 11 Maret 2021.
Petisi ini dibacakan saat Gus Ipul-Mas Adi menemui perwakilan PKL dari sejumlah titik di Mall Poncol. Mereka membacakan ikrar yang berisikan komitmen PKL yang siap menerapkan protokol kesehatan ketika diberikan kebijakan terkait pelonggaran untuk berjualan.
Ada tujuh poin yang dibacakan oleh PKL ini. Kesanggupan menyiapkan protokol kesehatan, mulai tempat cuci tangan, memakasi masker dan menjaga jarak antar pedagang. Mematuhi jam buka dan tutup sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemkot Pasuruan.
Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan. Tidak melayani pembeli yang tidak memakai masker. Mematuhi ketentuan yang sudah ditetapkan oleh paguyuban. Mematuhi ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah, dan siap dilarang berjualan ketika melenggar ketentuan.
Petisi ini dibuat karena keinginan PKL agar diperbolehkan berjualan kembali tanpa ada pembatasan jam berjualan. Sudah satu tahun, PKL kesulitan dalam hal perekonomiam. Mereka butuh kebijakan yang jelas untuk sedikit bisa membantu meringankan beban mereka.
Ketua Paguyuban Pasar Pagi GOR Kota Pasuruan, Aidatul Fitriyah mengatakan, berjualan di GOR adalah mata pencahariannya. Hasil dari berjualan, digunakan untuk menghidupi keluarganya. Ketika dilarang berjualan, ia pun kesulitan keuangan dan menghidupi keluarganya.
"Saya ini berjualan hanya di hari minggu. Mulai pagi sampai siang. Karena ada pandemi, 278 pedagang disini dilarang berjualan. Kami mematuhinya. Tapi larangan ini sampai kapan. Kami butuh penghasilan. Kami mohon pak walikota membuat sebuah kebijakan," katanya.
Aidatul Fitriyah mengaku siap menerapkan protokol kesehatan. Perempuan berjilbab ini siap menerima konsekuensi apapun, asalkan ada kebijakan dari pemerintah untuk sedikit memberikan kelonggaran. "Kami semuanya sudah siap dengan protokol kesehatan," tambah dia.
Hal yang sama juga disampaikan Bambang, PKL di Jalan Hayam Wuruk. Ia secara pribadi sampai harus mencari pekerjaan lain karena ada larangan berjualan di tempatnya berjualan selama ini. Ia ingin nasib teman-teman PKL ini juga diperhatikan.
"Percaya pada kami. Kami siap menerapkan protokol kesehatan. Beri kesempatan kami untul bisa berjualan. Minimal jam operasionalnya ditambah, kami butuh berjualan seperti semula," sambung dia.
Sekadar diketahui, selama ini PKL di sejumlah titik di Kota Pasuruan merasakan imbas dari penerapan kebijakan pembatasan berjualan. Mulai dari PSBB, PPKM dan sebagainya. Mereka kompak mengadu ke Gus Ipul-Mas Adi untuk diberikan kelonggaran.
Di satu sisi, mereka juga kompak untuk sama-sama saling menjaga dengan membuat petisi siap menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika dinerikan izin untuk berjualan.