Bertekad Bangun SDM Unggul, Ini Strategi Indah MUI
Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat, Prof. Dr. Armai Arief M.Ag. menegaskan, pihaknya turut berkontribusi membangun sumber daya manusia yang unggul.
“Kita ingin membangun SDM unggul, yaitu membangun manusia beriman, bertakwa, berahlak mulia, berilmu, cinta tanah air dan bertanggung jawab terhadap tanah air dan bangsa,” demikian kata Prof. Armai Arief.
Menurut beliau, kegiatan pesantren Ramadhan akan diarahkan sesuai dengan tujuan Pendidikan nasional. Menurut UU No.20 tahun 2003 Pasal 3, tujuan pendidikan nasional berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Demikian Prof. Dr. Armai Arief M.Ag., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selaras dengan yang disampaikan Prof Armai Arief, Ketua pelaksana kegiatan pesantren Ramadhan 1443 H, Titin Martinah menyampaikan bahwa maksud dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan iman dan takwa generasi muda.
“Kegiatan ini memiliki tiga tujuan. Pertama, meningkatkan kecintaan pemuda terhadap Islam wasathiyah. Kedua, menumbuhkan kesadaran pemuda dalam menyikapi masuknya budaya asing yang bertentangan dengan Islam. Ketiga, membangun pribadi muslim beriman, berahlak mulia dan bertakwa,” ungkapnya.
Dalam penyelenggaraannya, kegiatan Pesantren Ramadhan ini berkolaborasi dengan ESQ (Emotional, Spiritual, Quotient) Leadership Center dibawah pimpinan Ary Ginanjar Agustian.
Kiai Sahal Mahfudh Membangun SDM Muslim
Sementara itu, Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habiburrahman El Shirazy, mengenang sosok KH Sahal Mahfud sebagai sosok yang tidak boleh dilupakan.
Pria yang akrap disapa Kang Abik ini menilai, KH Sahal Mahfud memiliki keteladanan dan pikiran-pikirannya yang harus ditampilkan di tengah umat.
“Saya secara pribadi sangat mencintai KH Ahmad Sahal Mahfud. Kenal beliau sebagai santri di Mraggen,”ujarnya di kegiatan Ngabuburit Kebudayaan yang digelar oleh LSBPI MUI, Jumat 15 April 2022.
Kegiatan ini bertema “KH Sahal Mahfud: Pemandu Ulama yang Mengayomi Umat Indonesia” yang dihadiri oleh sejumlah tokoh di antaranya Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin, Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal, KH Sholahuddin Al-Aiyub dan Direktur Lembaga Studi Kitab Kuning, Dr Jamal Makmur Asmani.
Kang Abik mengaku beberapa kali berjumpa dengan KH Sahal Mahfud saat di Kairo, Mesir. Ia melihat sosok KH Sahal Mahfud sebagai seorang ushuly, yang sangat luar biasa dalam fiqh dan ushul fiqhnya.
“Dan kita bisa melihat sekrang yang faqih, ilmu fikihnya untuk mengayomi umat, bangsa, perempuan dan sebagainya,” tutupnya.
Sementara itu, saat menyampaikan sambutan pembukaan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin, mengingatkan keberkahan dengan mencintai dan meneladani para ulama.
Kiai Jeje menambahkan, hal ini juga diperkuat dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa “kamu akan dikumpulkan bersama yang kamu cintai.”
“Insya Allah dengan mencintai para Nabi, mencintai para sahabat, para sholihin dan ulama. Minimal mendapatkan keberkahan (dan) kecintaan itu, diangkat kedudukan, didekatkan dengan mereka,” ujarnya.
Menurut dia, sangat penting untuk menggali aspek-aspek ketauladan, kebaikan dan para ulama khususnya para ulama yang ada di MUI untuk mendapatkan kebaikan. Apalagi, dilakukan pada Ramadhan yang penuh berkah ini.
Selain itu, dia juga mengapresiasi LSBPI MUI yang konsisten menyelenggarakan kegiatan ini. Dia berharap, kegiatan seperti ini yang menggali sejarah para ulama, bisa mendekatkan generasi muda Islam agar memiliki sosok panutan.
“Tidak mengikuti keteladanan dan figur yang dilihat konteks kehidupan dalam berislam dan bernegara di bumi Indonesia ini,” kata dia.
Advertisement