25 Suporter Gresik United masih Diamankan Polres Lamongan
Ratusan suporter Gresik United (GU) yang diamankan di Mapolres Lamongan, Jawa Timur, masih tersisa 25 orang. Dari enam orang yang masih diamankan, ada tambahan 19 suporter. Sedangkan suporter lainnya sudah dipulangkan menjelang subuh, Selasa 29 Oktober 2024. Mereka pulang dengan menumpang lima bus, satu minibus, dan truk.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hazaid menyebutkan, suporter yang masih diamankan ini bertambah berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan enam orang pelaku sekaligus saksi mata yang dimintai keterangan saat dikumpulkan di Mapolres.
Selain itu, wajah para pelaku ini terekam video saat kejadian. "Sebanyak itu (25 orang) baru diamankan dan dimintai keterangan. Belum diketahui pasti apakah mereka terlibat penganiayaan atau tidak," jelasnya.
Ipda M. Hazaid menambahkan, mereka disinyalir terlibat penganiayaan terhadap pengendara motor di Desa Bedahan, Kecamatan Babat, Lamongan. Korban pekerja jasa pengantar dan pembelian barang, Ainun. Pemuda berusia 20 tahun ini asal Bancar, Tuban.
"Masih didalami. Pastinya pelaku masih diamankan dan dimintai keterangan," imbuhnya.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, ratusan suporter Gresik United sedang dalam perjalanan pulang usai mendukung tim kesayangannya melawan Deltras Sidoarjo. Pertandingan Liga 2 ini digelar di Stadion Tuban Sport Center (TSC) Tuban.
Selepas jembatan perbatasan Tuban - Lamongan, persisnya di jalan tikungan wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Babat, tiba-tiba bus rombongan terdepan berhenti. Sebagian suporter turun dan langsung menghampiri seorang pengendara motor dan menghajarnya hingga babak belur. Kepala belakang bocor hingga harus mendapatkan sejumlah jahitan.
Motor korban juga dirusak dan handphone dirampas. Alasannya, suporter merasa tidak terima difoto oleh korban. Ternyata, perasaan sensitif suporter itu salah besar. Korban mengaku tidak memotret para suporter tersebut pada saat kejadian, Senin 28 Oktober 2024 sekitar pukul 20.00 WIB.
Korban memotret sebuah warung kopi yang berada di seberang jalan. Itu dilakukan terkait pekerjaannya sebagai jasa pengantar barang. Ia memotret untuk memastikan kepada pemesan barang, apakah pemesan benar ada di warung yang dia potret. Karena si pemesan barang mengajak janjian bertemu di warung kopi tersebut. Nahas, saat korban memotret warung malah suporter Gresik United lewat. Ia langsung digeruduk dan dihajar ramai-ramai.
Sebelum kejadian, Polres Lamongan sudah melakukan penyekatan arus lalu lintas untuk mengantisipasi kemungkinan akan ada rombongan supporter Deltras asal Sidoarjo menuju Tuban. Kegiatan penyekatan tidak menemukan adanya suporter Sidoarjo. Kegiatan aman hingga malam hari. Ternyata justru suporter Gresik United yang bikin ulah.