Bertahan Saat Pandemi, Desainer Surabaya Produksi Masker Kain
Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, semua bidang usaha harus memutar otak untuk tetap bertahan. Hal ini pun juga dialami salah satu pegiat usaha fashion di Surabaya.
Novita Rahayu Purwaningsih, pelaku UMKM dan desainer asal Surabaya ini mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 usahanya banyak mengalami kemunduran. Bahkan beberapa gerai usahanya juga terpaksa tutup sementara.
Namun, hal tersebut tak membuatnya menyerah. Kini, ia juga memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dan masker fashion dari kain batik dan brokat.
"Bikin APD dan masker ini yang membantu saya untuk tetap bertahan dan memberi pekerjaan untuk para penjahit saya,"ujar Novita, Sabtu, 5 Desember 2020.
Novita menjelaskan, masker kain batik yang ia buat juga mengikuti standar kesehatan yang ditetapkan, yakni masker dibuat tiga lapis dengan mengunakan kain katun.
Uniknya, masker yang dibuat Novita memanfaatkan kain perca dari sisa baju batik buatannya.
"Ini kain batiknya kain sisa dari baju tidak dibuang tapi dimanfaatkan lagi, lapisannya pakai kain katun sesuai standar kesehatan," imbuhnya.
Selain masker dari kain batik, Novita juga membuat masker dari kain brokat. Untuk kain brokat biasanya digunakan masyatakat apabila menghadiri acara tertentu.
Setiap bulannya Novita mengaku, mendapatkan pesanan masker kain mencapai 10 lusin per bulannya.
Kegigihan Novita untuk tetap bertahan di masa pandemi ini juga mendapatkan perhatian Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disperindak Sumenep, Madura.
Diah Suryani Agus, Ketua DWP Disperindak Sumenep mengatakan, apa yang dilakukan Novita menjadi inspirasi banyak orang.
"Kita di sini sharing untuk menyerap ilmu dari Mbak Novita. Ilmu kan tidak harus secara formal dengan sharing juga banyak ilmu yang didapatkan," kata Diah.