Bersujud Saat Qiyamul Lail, Bedakan Kaum Mukmin dan Ahli Sedekah
Sesungguhnya dunia dan seluruh kenikmatannya pasti akan sirna. Semua makhluk hidup, dan semua benda juga fana.
Sekejap setelah ajal menjemput, semuanya tiada berguna kecuali seluruh amal ibadah yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.
Begitu juga ketika Kiamat tiba seluruh makhluk, bumi, langit, dan seluruh jagat raya juga sirna.
Allah Ta’ala Berfirman :
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ
" Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. "
( Q. S. An Nahl : 96 )
Malik bin Dinar rahimahullah berkata :
لو كانت الدنيا من ذهب يفنى ، والآخرة من خزف يبقى لكان الواجب أن يؤثر خزف يبقى على ذهب يفنى ، فكيف والآخرة من ذهب يبقى ، والدنيا من خزف يفنى؟
" Seandainya dunia adalah emas yang akan fana, dan akhirat adalah tembikar yang kekal abadi, maka tentu saja seseorang wajib memilih sesuatu yang kekal abadi daripada emas yang nanti akan fana. Padahal sebenarnya akhirat adalah emas yang kekal abadi dan dunia adalah tembikar yang fana.”
( Lihat Fathul Qodir, Asy Syaukani, 7 : 473, Mawqi’ At Tafasir )
Oleh karena itu ambillah......!!! kesenangan atau kenikmatan dunia untuk meningkatkan amal ibadah, untuk mentaati Allah Ta'ala, untuk bekal kehidupan di akhirat dan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Keistimewaan Berdoa pada Sepertiga Malam
Maka umat Islam pun dianjurkan untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah pada waktu malam (Qiyamul Lail). Shalat malam seperti Shalat Tahajud dan Shalat Hajat menjadi sarana penting bagi manusia bersujud pada Sang Khaliq.
Bila kesalehan sosial, seperti saling membantu sesama, juga dikerjakan orang-orang secara umum.
"Bahkan seorang pelacur dan preman pasar pun rasa solidaritas dan semangat membantu sangat tinggi. Mereka juga ahli sedekah. Tapi yang bisa membedakan umat Islam dan kaum Mukminin adalah kemampuannya melakukan sujud, " tutur KH Ahmad Baharuddin Nursalim alias Gus Baha.
Mari perhatikan hadis Nabi Shallallahu alaihi wasallam (SAW).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَضٰى شَطْرُ اللَّيْلِ أَوْ ثُلُثَاهُ يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى إِلٰى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ يُعْطٰى هَلْ مِنْ دَاعٍ يُسْتَجَابُ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ يُغْفَرُ لَهُ حَتّٰى يَنْفَجِرَ الصُّبْحُ
Dari Abu Hurairah ia berkata ; Rasulullah SAW. bersabda :
" Jika pertengahan malam atau sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia dan berfirman : Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah orang yang berdo'a hingga dikabulkan, dan adakah orang yang memohon ampun hingga dosanya diampuni. Demikian itu terjadi hingga waktu Shubuh datang. "
( H. R. Muslim no .1810 )
Semoga Allah SWT. menerima taubat kita, menerima ibadah kita, mengampuni semua dosa kita, mengabulkan semua doa' kita. Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat.