Bersua Bayern Munchen, Undian Paling Menyesakkan Bagi Chelsea
Dari semua tim Inggris, mungkin Chelsea yang mendapatkan hasil undian paling menyesakkan. Pasalnya, mereka harus bertemu raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, di babak 16 besar Liga Champions 2019-2020.
Kiprah The Bavarian di kompetisi domestik memang jauh dari kata memuaskan. Manuel Neuer dkk hanya bertengger di urutan kelima klasemen sementara Bundesliga dengan 27 poin. Bahkan dalam dua laga terakhirnya di Bundesliga, Munchen bahkan tak berdaya ketika kalah dari Bayer Leverkusen dan Borussia Monchengladbach dengan skor identik, 1-2.
Namun fakta ini berbanding terbalik jika melihat sepak terjang mereka di Liga Champions. Tim yang sementara ditangani oleh pelatih interim Hansi Flick itu menjelma menjadi pemangsa yang sangat garang.
Bahkan, mereka menjadi satu-satunya tim yang mendulang poin sempurna berkat enam kemenangan, alias menyapu bersih semua laga. Lebih mengerikan lagi, mereka mempunyai para pemain yang paling doyan mencetak gol.
Sejauh ini, Munchen telah mengemas 24 gol dan baru kebobolan lima gol, dengan menempatkan Robert Lewandowski sebagai pemain tersubur di Liga Champions (10 gol). Bersama Thomas Muller, Serge Gnabry, Lewandowski bakal menjadi ancaman nyata bagi gawang Kepa Arriazabalaga dalam dua leg babak 16 besar nanti.
Nada optimistis dilontarkan penggawa Bayern Munchen, Thomas Muller. “Mereka (Chelsea) memiliki penyerang yang bagus, mereka yang dapat melukai kita. Hudson-Odoi dan Christian Pulisic memiliki kualitas, tetapi sepak bola bukan tentang individu, ini tentang kinerja tim,” ujarnya.
“Kami relatif percaya diri, saya merasa cukup baik dengan hasil undian ini,” tambah Muller.
“Media Jerman telah menempatkan Bayern sebagai favorit, dan saya suka itu. Itulah yang kami inginkan," sumbar Muller.
Namun Chelsea tentu tak ingin bernasib sama dengan Tottenham Hotspur yang mengalami dua kekalahan kandang dan tandang dari Bayern Munchen di babak penyisihan grup lalu.
Skuat Chelsea yang diisi mayoritas pemain belia memiliki semangat berlipat dan tenaga besar untuk meladeni permainan ofensif ala Die Rotern. Dengan mengandalkan kecepatan yang dimiliki para pemainnya, Chelsea dipercaya bisa meladeni permainan Bayern yang juga memiliki kelebihan pada aspek yang sama.
Pertemuan antara Chelsea dengan Bayern Munchen sendiri merupakan partai ulangan final Liga Champions 2011-2012 lalu, dimana Chelsea akhirnya keluar sebagai juara setelah menang drama adu penalti 4-3 (1-1).
Memori itu pula yang coba dibangkitkan kubu Chelsea ketika hasil drawing fase gugur kali ini mempertemukan mereka kembali. “Kami memiliki sejarah dengan mereka, tentu saja. Tapi ini akan menjadi pertandingan tersendiri yang akan sangat menguji (kekuatan Chelsea),” kata Frank Lampard, pelatih Chelsea.
“Kami akan siap menghadapi tantangan ini,” tambah Lampard.