Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Berstatus PTNBH Lebih Mentereng
Pendidikan tinggi berperan penting dan strategis dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, yang siap bersaing di tingkat global. Diantara langkah strategis mencapainya adalah dengan meraih status Universitas Negeri Jakarta (UNJ) semakin mentereng dan berkomitmen mencetak lulusan berdaya bersaing tinggi setelah statusnya berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
UNJ resmi menyandang status PTNBH berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024. Perubahan status ini menandai kesiapan UNJ untuk menjadi katalisator perubahan dalam pendidikan, memperkuat kolaborasi, dan membawa kemajuan dalam riset dan inovasi, agar UNJ dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional dengan lebih adaptif, inovatif, dan mandiri.
Rektor UNJ, Prof Dr Komarudin mengungkapkan, empat hal yang menjadi fokus pasca transformasi status UNJ menjadi PTNBH. Pertama, memperkenalkan kepemimpinan yang transformasional, adaptif, dan kolaboratif di setiap level unit. Kedua, mengubah SDM UNJ menjadi Human Capital dan Intellectual Capital yang lebih berkualitas.
Ketiga, menata kelembagaan SDM agar lebih lincah, tanggap, dan berkelanjutan. Keempat, menghubungkan inovasi Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk memberikan manfaat bagi universitas, masyarakat, bangsa, dan negara.
“Dalam upaya mencapai SDM yang unggul, UNJ menerapkan beberapa strategi yang terintegrasi, mulai dari menciptakan budaya kerja yang akuntabel, memperkuat kapasitas dosen dan tenaga kependidikan, hingga pengembangan karir melalui rekrutmen SDM berkualitas. UNJ juga berfokus pada penguatan kelembagaan berbasis IT untuk memperbaiki perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja secara berkala,” ujar Komarudin, pada kegiatan Media Gathering UNJ di kampus, Jakarta, Rabu 19 Maret 2025.
Kegiatan silaturahmi dengan awak media ini dihadiri Ifan Iskandar selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni; Ari Saptono Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya; Fahrurrozi Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi; Andy Hadiyanto Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis, dan Suyono Sekretaris Universitas.
Pada sambutannya, Komarudin juga menekankan pentingnya empat prinsip untuk memastikan keberhasilan transformasi ini yakni konsistensi dalam perencanaan dan target, sinkronisasi antara niat dan proses, kolaborasi yang melibatkan semua pihak, dan keberlanjutan untuk memastikan kelanjutan langkah-langkah yang telah diambil.
“Dengan transformasi ini, UNJ membawa semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif. Motto UNJ, “Intelligentia – Dignitas” yang berarti mencerdaskan dan memartabatkan, menjadi landasan dalam mendidik mahasiswa tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan keterampilan sosial,” paparnya.
Pendidikan yang edukatif memberikan nilai pembelajaran yang bermanfaat, sementara pendidikan transformatif berfokus pada perubahan cara berpikir, sikap, dan perilaku mahasiswa, menjadikannya individu yang kritis, reflektif, serta siap membawa perubahan positif di masyarakat.
Warek fahrurrozi: menambahkan pihaknya akan melakukan terobosan dan inovasi sistem informasi UNJ lebih baik lagi.Diantaranya dengan mengoptimalkan publikasi kiprah dan prestasi UNJ di berbagai bidang.
" Website UNJ sebagai jendela kampus juga akan kita. tata kelola dan tingkatkan konten dan pemanfaatannya," tegas Fahrurrozi
Senada, Warek Andy Hadiyanto juga berharap publikasi yang lebih masif atas kiprah UNJ. Ia mencontohkan pihaknya mendapat kepercayaan Kemenlu RI mengelola beasiswa serta kerjasama internasional dengan kedutaan asing. "Kami juga akan kenalkan UNJ ke berbagai negara seperti Rusia dan Tajikistan, dan lain lain,” ungkap Andi.
Prestasi SNBP
Dalam kesempatan sama, Kepala Kantor Humas dan Informasi Publik UNJ, Syaifudin mengungkapkan, prestasi UNJ melalui dua program studi (prodi) yang masuk dalam daftar prodi terketat di Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
“Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ menjadi yang terketat dengan tingkat keketatan hanya 1,12 persen, diikuti oleh Prodi Seni Kuliner dan Pengolahan Jasa Makanan Fakultas Teknik UNJ yang menduduki peringkat ketujuh dengan tingkat keketatan 2,10 persen. Kedua prodi ini mencerminkan tingginya minat terhadap bidang komunikasi dan kuliner, yang semakin berkembang dan menjanjikan prospek karir,” ungkap Syaifudin.
Dikatakan dengan semangat baru ini, UNJ siap memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan Indonesia, mencetak generasi yang tidak hanya cerdas juga berkarakter dan siap menghadapai tantangan global.
Advertisement