Bersifat Lapang Dada dan Pemaaf, Karakter Wajib Bagi Pemimpin
Tugas berat seorang pemimpin adalah memilih kebijakan yang paling prioritas. Oleh karena itu tak heran jika kadang-kadang kebijakannya disambut dengan tidak baik oleh sebagian kecil kelompok yang tidak terakomodasi.
Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, maka sifat pemaaf dan lapang dada amat diperlukan dalam sosok pemimpin untuk menghadapi hal-hal tersebut.
Al-Qur’an sendiri mendorong muslim untuk berlapang dada dan pemaaf sebagaimana termaktub dalam potongan Surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi “orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain”.
Berlapang Dada Menerima Kritik
“Sebagai pemimpin kadang kita sudah bekerja luar biasa mengerahkan seluruh kekuatan kita untuk dapat melaksanakan kepemimpinan dengan sebaik-baiknya.
"Tapi tidak jarang orang-orang yang justru tidak berbuat apa-apa menyampaikan kritik yang keras, yang tajam, yang asbun (asal bunyi) saja,” terang Mu’ti, dalam keterangan Jumat, 14 Mei 2021.
“Dan kadang-kadang kritik-kritik itu tidak disertai solusi sehingga secara manusiawi wajar kalau kita marah tapi itu bukan jalan keluar. Seorang pemimpin itu juga harus menjadi seorang yang pemaaf, berjiwa yang besar dan berlapang dada karena itulah tugas dan tanggungjawab pemimpin,” imbuhnya.
Jiwa Pemaaf Pribadi Pemimpin
Menurut Mu’ti, dalam berbagai tingkatan lembaga atau organisasi yang dipimpin, sikap pemaaf dan berlapang dada amat diperlukan, apalagi di tingkat pemerintahan daerah, provinsi hingga pusat.
“Jiwa pemaaf seorang pemimpin dan sikap lapang dada itu tentu diperlukan karena kita memang berhadapan dengan berjuta-juta masyarakat dengan tingkat aspirasi yang berbeda-beda dan tingkat pendidikan yang juga jauh berbeda antra satu dengan yang lainnya,” terangnya.
“Karena itu kalau kita menjadi pribadi orangtua, guru, pemimpin, memiliki jiwa yang pemaaf, maka Insyaallah kita akan senantiasa menjadi orang yang bertakwa. Dan menjadi orang yang bertakwa adalah menjadi orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tutur Mu'ti.