Bersiap! Malam Nanti Surabaya Bakal Gelap Selama Sejam
Gerakan memadamkan listrik massal selama 60 menit kembali digelar tahun ini. Di Kota Surabaya, komunitas Earth Hour Surabaya menamai aksi besar yang universal Switch Off 2018 ini dengan nama "Suroboyo Petheng".
Sasaran pemadaman listrik ini antara lain adalah gedung pemerintahan, hotel, kafe, mall maupun perkantoran yang ada di Kota Pahlawan ini. Ini dilakukan demi mewujudkan sebuah kota yang tidak hanya dikenal sebagai kota metropolitan, tapi juga peduli akan lingkungan.
Koordinator Earth Hour Surabaya, Adriani Valianda Tobing, mengatakan, aksi memadamkan listrik sejak 20.30 hingga 21.30 WIB ini, adalah ajakan mengubah gaya hidup hemat energi, bagi masyarakat setempat.
"Baik itu individu, pemerintah, maupun korporasi diharapkan melakukan hal serupa, yaitu bijak dalam menggunakan energi dan mulai berkomitmen untuk menjalankannya sebagai gaya hidup yang baru serta berkelanjutan sekaligus ramah lingkungan," katanya.
Hal ini berawal dari kekhawatiran terhadap perubahan iklim di dunia. Dengan demikian, konsep acara ini disusun untuk mengajak masyarakat Kota Surabaya agar turut serta dalam aksi Switch Off 2018. Masyarakat Kota Surabaya akan bisa langsung berpartisipasi dan beraksi bersama dalam mewujudkan maksud dari acara “Suroboyo Petheng”.
Aksi Earth Hour dilaksanakan di hari ini, Sabtu, 24 Maret 2018, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang masih bekerja hingga larut malam di aktif hari kerja (Senin-Jumat).
"Hari Sabtu adalah hari libur yang umumnya digunakan juga oleh anggota keluarga untuk berkumpul bersama di rumah. Tim Earth Hour berharap setiap anggota keluarga, siapapun mereka, berapapun usianya bisa berpartisipasi mengambil langkah sederhana untuk menyelamatkan bumi," katanya.
Adriani mengatakan, meskipun hanya terbilang singkat (60 menit), aksi Earth Hour ini mampu memberikan dampak luar biasa jika semakin luas pengaplikasiannya
Untuk menghindari kerugian yang lebih luas akibat pemanasan global, ada 2 cara yang bisa kita lakukan: yaitu efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan. Earth Hour merupakan salah satu wujud efisiensi energi yang paling sederhana dan bisa dilakukan setiap individu.
"Bayangkan, kalau 10% warga saja melakukan penghematan listrik saat Earth Hour, energi yang dihemat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di ribuan desa dan menyediakan oksigen bagi ratusan orang," katanya. (frd)
Advertisement