Bershalawat itu Penting, Ternyata Ini Jawabannya
Umat Islam selalu diingatkan untuk mengamalkan Shalawat Nabi. Menjadi bagian penting dalam beribadah, khususnya dalam berdoa.
Begitu pun dalam setiap saat, setiap waktu, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa membaca Shalawat Nabi karena mengandung keutamaan yang sangat bermanfaat dalam sehari-hari. Yang lebih penting lagi, dengan bershalawat bisa menghilangkan kesedihan dan lapang dalam menghadapi setiap ujian.
Rasulullah SAW bersabda : “Jangan pisahkan antara diriku dan Ahlul Baytku dalam sholawat kalian.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Shahihnya)
Ka’ab bin Ujzah meriwayatkan : Ketika turun ayat “sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi…” Kami bertanya kepada Nabi: “wahai Rasulullah bagaimana kami bersholawat kepadamu ?”
Rasulullah SAW menjawab : “Ucapkanlah seperti ini
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad”
dan dalam riwayat yang lain ditambahkan “Kama shallaita ‘alaa Ibrohim wa alaa Aali Ibrahim innaka Hamidun Majid.”
Demikian disebutkan dalam Shahih Bukhari jilid 33, Shahih Muslim jilid 1, Sulaiman Balkhi Hanafi dalam Kitab Yanaabi’ul Mawaddah, Ibn Hajar dalam Kitab Showa’iqul Muhriqoh.
Rasulullah SAW ditanya : “Bagaimana kami mengucapkan shalawat kepadamu ?”
Beliau SAW bersabda :
“Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad kama shalayta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa Aali Ibrahim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa Aali Muhammad kama baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa Aali Ibrahim innaka Hamidun Majiid.”
Demikian disebutkan dalam Tafsir Kabir hal. 797 Imam Fakhru Rozi.
Rasululloh SAW bersabda : “Janganlah kalian bersholawat padaku dengan shalawat yang terputus.”
Sahabat ra bertanya : “Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud shalawat yang terputus itu ?”
Rosulullah SAW menjawab : “Yaitu kalian hanya mengucapkan Allohumma sholli ‘alaa Muhammad dan selesai, tapi ucapkanlah:
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad.”
Demikian Ibnu Hajar dalam Kitab Shawa’iqul Muhriqah.
Rasulullah SAW bersabda : “Doa seseorang akan terhalang sampai dia bershalawat kepada Muhammad dan Keluarganya.” (Ibn Hajar dalam Showa’iqul Muhriqah).
Advertisement