Bersejarah, PT LIS Satu-Satunya BUMD Berizin Usaha Pelabuhan
PT Lamongan Integrated Shorbase telah menandatangani Perjanjian Konsesi Terminal Umum Tanjung Pakis Lamongan dengan Kementerian Perhubungan RI, Sabtu 25 Juli 2020 di Hotel Vasa Surabaya.
Peristiwa ini bersejarah karena untuk saat ini PT LIS merupakan satu-satunya BUMD di Indonesia yang mendapat izin usaha pelabuhan.
PT LIS merupakan BUMD milik Pemkab Lamongan dengan kepemilikan saham 55 persen dan PWU Jatim sebagai perusahaan milik Pemprov Jatim dengan komposisi saham sebesar 45 persen.
Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 2007 meski sudah mendapat izin sebagai pelabuhan umum sejak 2004. Namun karena muncul Undang-Undang Nomor 17 tentang pelabuhan, maka harus melakukan penyesuaian dengan UU yang baru, sehingga harus melakukan perjanjian konsesi dengan negara.
"Bagi kami, seperti yang disebutkan oleh Pak Dirjen bahwa ada daerah yang meributkan retribusi, model ini sangat bagus karena Pemkab Lamongan tak perlu meributkan retribusi lantaran mereka yang punya pelabuhan ini," ujar Arif.
Dengan konsesi ini, PT LIS bisa memberi sumbangan terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak alias PNBP. Bukan hanya itu, sekarang ini sudah diizinkan untuk membangun 1500 hektar kawasan industri di seberang pelabuhan ini.
"Saat ini sudah dibebaskan sekitar 700 hektar, dan saya mendapat laporan bahwa sudah ada perusahaan atau pabrik yang siap didirikan begitu konsesi ini ditandatangani," jelas Arif.
Arif Afandi mewakili PT LIS menyampaikan Terima kasih dan merasa terhormat karena Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo hadir secara langsung dalam Perjanjian konsesi ini.
"Bagi kami, dengan kehadiran Bapak Dirjen sendiri di penandatanganan ini, merupakan kehormatan, sebab dengan beliau hadir di sini, artinya peristiwa ini sangat penting," ujar Arif Afandi, Komisaris Utama PT LIS.
Mengenai konsesi tersebut, Dirjen Agus menyatakan, bahwa program ini sangat bagus di tengah keterbatasan anggaran negara. Maka itu, pihak siap memberi dukungan penuh.
"Kami sekarang bertransformasi untuk mempercepat perizinan, tapi tentu dokumen-dokumennya harus lengkap. Apalagi, di sebelah pelabuhan akan dibangun kawasan industri" ujar Dirjen Agus.
Ia memberi lampu hijau kepada PT LIS untuk mengembangkan pelabuhan ini, Dirjen juga siap memberi dukungan apa saja yang dibutuhkan untuk kawasan industrinya.
"Jatim ini kan termasuk daerah yang kondusif untuk investasi dan industri. Karena masyarakatnya sudah lumayan terlatih untuk industri. Ada Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik. Gresik yang paling dekat, dan kulturnya hampir sama," katanya.
Ia meyakini, multiplayer effect dari pelabuhan ini akan luar biasa jika nanti pelabuhannya besar, kawasan industrinya jalan, kesempatan kerja akan terbuka lebar.
Dirjen juga berpesan agar memberikan kesempatan masyarakat sekitar untuk bekerja di pelabuhan serta kawasan industri ini. "Semua stakeholder harus mendukung. Karena kesempatan kerja ini sangat diperlukan di masa seperti sekarang. Maka itu sampaikan yang positif kepada masyarakat luas, supaya orang senang berinvestasi dan berbisnis di situ," terangnya.
Dirjen juga menegaskan bahwa siapa saja, baik perusahaan lokal maupun asing dipersilakan untuk berinvestasi. Baginya, selama negara mendapat keuntungan, pihaknya akan memberi dukungan penuh.
Sementara itu, Direktur PT LIS sangat optimistis pengembangan pelabuhan ini akan memberi keuntungan besar pada negara. Pasalnya, dengan pembangunan pelabuhan di Tanjung Pakis Lamongan ini, kapal-kapal besar bisa sandar di sana.
"Contohnya kalau selama ini kapal-kapal habis ngebor mereka harus pulang ke Singapura. Sekarang, mereka bisa stay di sana karena kami sudah punya izin untuk sandar," ujarnya.