Bersedekah atau Berkata Baik, Kenikmatan Tiada Tara
𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐃𝐄𝐊𝐀𝐇 𝐀𝐓𝐀𝐔 𝐁𝐄𝐑𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐁𝐀𝐈𝐊
Nabi SAW bersabda:
"اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ"
Maksud: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan (sedekah) setengah biji kurma, siapa yang tak mendapatkannya (tiada), ucapkanlah sesuatu yang baik."
Sahih Bukhari (6078)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آل سَيِّدِنَا مُحمَّـــدْ
Hidup kita sebelum datang kematian.
Hidup adalah kenikmatan yang tiada tara, lebih daripada kenikmatan harta. Di antaranya, kenikmatan sehat, coba kalau kita tanya orang orang yang sakit-sakitan, pastilah akan berharap hidup sehat dan bisa hidup lebih lama lagi.
Di antara kita tidak ada yang siap untuk mati hari ini ataupun hari esok. Di antara kita tidak ada yang siap untuk mati seminggu lagi, sebulan bahkan setahun lagi.
Karena banyaknya maksiat yang dilakukan, karenanya marilah introspeksi pada diri kita masing-masing, peluang hidup, waktu hidup, kesempatan hidup ini kita pergunakan sebaik-baiknya. Sebelum kita diingatkan, sebelum ditegur oleh kematian, dan kematian tidak akan pernah memberitahukan kita sebelumnya, kematian / ajal akan datang tiba tiba, dan akan menghinggapi setiap dari kita.
Ulama ahli sya'ir mengatakan, "Detak jantung mengingatkan seseorang bahwa hitungan kehidupan ini bukanlah hitungan hari, minggu atau bulan bahkan tahun tetapi hitungan kehidupan adalah hitungan menit dan detik".
Mengingat perkataan Ali bin Abi Thalib, salah seorang sahabat Rasulullah ﷺ yang dijamin masuk surga-Nya, taubat itu wajib bagi seseorang, tapi lebih wajib baginya untuk meninggalkan dosa.
Perjalanan Waktu
Perjalanan waktu ini sangat mengherankan, tapi lebih mengherankan lagi kelalaian manusia terhadap waktu,
Sabar dalam menghadapi musibah itu sulit.
Tapi hilangnya kesabaran itu lebih sulit lagi akibatnya, semua yang bisa dicapai itu dekat, tapi kematian lebih dekat dari semuanya.
Sesungguhnya dunia ini hanyalah persinggahan, hanyalah terminal kehidupan kita sebelum menuju kehidupan akhirat yang abadi.
Hasan Al_ Basri menegaskan, jauhi sifat menunda nunda, nilai dirimu tergantung pada hari ini, bukan besok, kalau besok engkau beruntung, berarti keuntungannya akan bertambah bila hari ini engkau telah beramal, dan kalau besok engkau rugi, tokh engkau takkan menyesal karena telah beramal pada hari ini.
Hasan Al_Basri juga mengatakan, dunia ini hanyalah tiga hari:
1. Hari kemarin yang sudah berlalu dan kita tidak bisa lagi untuk mengubahnya.
2. Hari esok, yang kita tidak tahu apakah kita akan masih memiliki kekuatan didalamnya.
3. Hari ini, yaitu kesempatan kita untuk melakukan amal shalih, maka beramal lah sebanyak banyaknya.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
بذكاء البشر هم أولئك الذين لديهم أكبر قدر من ذاكرة الموت وأكثر استعدادًا لمواجهة الموت ، فهم الأشخاص الأذكياء حقًا وسيذهبون إلى الطبيعة حاملين معهم مجد العالم ومجد الآخرة ( حديث تاريخ ابن ماجه)
Secerdik cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu, mereka itulah orang orang yang benar benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam bawa dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat
( HR Ibnu Majah)
من كان له نفس اليومين (اليوم وأمس) فهو من الخاسرين ، ومن كان اليوم أسوأ من الأمس ، فهو من الملعونين ، ومن ليس له أيضا زيادة (خير) في حياته ، فهو دائما النقص والموت أفضل له ، ومن اشتاق إلى الجنة فليتسرع إلى مختلف أنواع الخير (حديث البيهقي).
Barang siapa yang dua harinya ( hari ini dan kemarin) sama saja, maka ia termasuk orang yang merugi, Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia termasuk orang yang terlaknat, barangsiapa yang tidak juga ada peningkatan ( kebaikan) dalam hidupnya, maka ia akan senantiasa berada dalam kekurangan dan mati lebih baik baginya, dan barangsiapa merindukan surga, maka hendaklah ia bergegas kepada berbagai macam kebaikan
( Hadis Riwayat Al_ Baihaqi)
Bertaubatlah kamu sekalian wahai orang orang yang beriman supaya kamu beruntung
( Qs: An_ Nur: 31)
Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya
(Qs: Maryam: 60)
Namun taubat selalu ada penghalang nya, diantaranya:
1. Panjang angan-angan
Manusia merasakan dirinya masih muda dan masih kuat dan menyangka umurnya masih panjang, maka dia menunggu berakhirnya umur untuk bertaubat
2. Meremehkan maksiat
Meremehkan maksiat, menganggap dia itu kecil, menyangka semua maksiat itu perkara biasa, dan tidak perlu ada pada diri seorang mukmin
قال النبي ﷺ: المؤمن يرى المعصية جبل يسحقها ، والمنافق يرى المعصية مجرد ذبابة تداعب أنفه فيطردها (حديث رواه البخاري أحمد والترمذي).
Nabi ﷺ bersabda: Seorang mukmin melihat dosa itu seperti gunung yang akan menghempas nya, seorang munafik melihat dosa hanya seperti seekor lalat yang bermain main di hidungnya dan menghalau nya begitu saja ( Hadis Riwayat Bukhari Ahmad dan At_ Tirmidzi).
Jangan kamu melihat pada kecilnya maksiat yang dilakukan, tapi lihatlah kepada besarnya zat yang kamu melakukan maksiat kepadanya yakni Allah.
3. Hanya ingat kepada pengampunan Allah saja tanpa ingat Azabnya.
Manusia yang melakukan dosa kemudian bertawakal kepada pengampunan Allah, seperti katanya: tak apalah... Lakukan dosa, Allah kan maha pengampun dan penyayang, rahmat Allah luas? " Dan macam macam lagi,
Ingat..... Jangan tertipu dengan setan, jangan hanya melihat pada pengampunan Allah semata. Tapi lihat juga kepada adzab Allah yang sangat pedih, memang rahmat Allah itu luas, tapi untuk orang yang bertakwa untuk orang yang melakukan kebaikan,
Dan tetap kanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada engkau: siksaKu akan Kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan Rahmat Kurnia meliputi segala, sesuatu, maka akan aku tetapkan rahmat ku untuk orang orang yang bertakwa yang menunaikan zakat, dan orang orang yang beriman kepada ayat ayat kami ( ( QS: Al_ A'raf: 156)
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah ( Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepadanya dengan rasa takut ( tidak akan diterima) dan harapan ( akan dikabulkan) sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang orang yang berbuat baik
( qs: Al_ A'raf: 56)
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
# Berbuatlah baik untuk jauh daripada api neraka, walaupun dengan bersedekah dengan nilai yang kecil (separuh biji kurma).
# Jika takde harta, usahalah untuk jauh daripada neraka dengan perbuatan, seperti berkata yang baik.
# Rasulullah S.A.W juga bersabda yang bermaksud, segala bentuk perbuatan baik adalah sedekah (كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ).
Advertisement