Bersama Ribuan Warga Mojokerto, Gus Ipul Ikuti Wayangan dan Sholawatan
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menghadiri acara Haul Almarhum Mbah Sayyid Marjuki, di Mojokerto.
Meskipun acara keagamaan, kegiatan yang berlangsung di Desa Manting, Kacamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto ini juga memasukkan unsur budaya.
Dengan dihadiri oleh ribuan masyarakat sekitar, acara ini diisi dua acara, yakni pembacaan sholawat dan pergelaran wayang.
Pergelaran wayang ini, Jumat 6 April 2018, pagi. dipimpin oleh dalang Pitoyo dengan mengambil lakon Semar Dadi Guru. Sedangkan, untuk pembacaan Sholawat dilakukan oleh Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) Pimpinan Cabang Mojokerto selama semalam penuh.
Meskipun dilakukan bersamaan, namun acara ini dilaksanakan di dua tempat berbeda dengan jarak sekitar 100 meter.
Berdasarkan penjelasan penyelenggara acara ini, Gus Iwan, perpaduan kegiatan ini memang telah dilakukan sejak lama. "Disini sejak lama telah berkembang budaya Jawa yang beriringan dengan unsur religius. Jadi, ini adalah kolaborasi keduanya," ujarnya.
Ia menambahkan, anjuran untuk memadukan kedua kegaiatan ini merupakan juga arahan dari ulama. "Acara haul yang juga bersamaan dengan ruwatan desa ini sudah berjalan sekitar 12 tahun," lanjutnya.
Gus Ipul yang turut menyaksikan kedua acara tersebut pun ikut mengapresiasi. "Inilah Jawa Timur. Antara seni tradisi dengan Sholawatan dan kegiatan agama yang lain bisa berjalan seiring," ujar Gus Ipul ketika ditemui di sela acara.
Menurutnya, perpaduan antara kebudayaan dan agama memang tak bisa dipisahkan sehingga cenderung mudah untuk dikombinasikan. "Apalagi kegiatan pewayangan merupakan salah satu bentuk dakwahnya para wali," lanjut salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
"Jadi, ini adalah salah kegiatan yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur," lanjut Wakil Gubernur Jatim yang saat ini sedang cuti tersebut.
Gus Ipul mengistilahkan hal itu dengan mengambil nilai-nilai lama yang baik, lalu diisi dengan nilai baru yang lebih baik. "Sehingga ini adalah bentuk pertemuan antara ajaran agama dengan kearifan lokal," jelas keponakan Presiden RI keempat, Abdurrrahman Wahid (Gusdur) ini.
Kedepan, pihaknya bersama Cawagub Jatim pasangannya, Puti Guntur Soekarno, akan memberikan wadah untuk pengembangan seni di daerah. Termasuk dengan memberikan berbagai jaminan sosial untuk seniman. (frd/wah
Advertisement