Polisi Kerjasama dengan KPAI dan Tokoh Agama Akan Ubah Paham Radikal Anak Pelaku Teror Surabaya
Usai menemukan bukti seruan jihad dari laptop milik bomber Surabaya, yang juga diduga sebagai penanaman paham terorisme kepada anaknya. Hal ini tentu membuat pihak kepolisian akan mengambil sikap, yakni dengan melakukan pembinaan terhadap anak terduga teroris yang kini tengah menjalani perawatan.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, memang sedikit susah untuk mengubah mindset anak-anak yang telah tertanam paham radikal. Terlebih, ada beberapa anak dari bomber yang sekarang sedang dalam masa pemulihan.
Namun, Machfud menekankan untuk mengubah paham radikal anak-anak tersebut, butuh penguatan dari sisi agama agar mereka memahami bagaimana islam yang benar. Dalam hal ini, polisi akan melibatkan beberapa pihak seperti KPAI hingga tokoh agama.
"Semuanya yang terkait akan kita ajak untuk memikirkan ini termasuk dari KPAI, dari tokoh agama. Ya itu tadi pemahaman agama semuanya dilibatkan," ujar Machfud, Jumat 25 Mei 2018 malam.
Tak cukup sampai di situ, untuk mengembalikan pola pikir anak-anak seperti semestinya, Machfud juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah.
"Nah ini yang lagi kita lakukan, ada pusat pelayanan terpadu ada dari Pemda semua terpadu dari PPA kita, semua tim yang punya keahlian mungkin ada beberapa yang kita libatkan," katanya.
Dari pengamatan Machfud, seluruh anak yang sempat terluka karena ledakan bom, kini sudah sehat. Namun memang masih ada masalah dari sisi psikologi dan traumatiknya.
"Kalau dari segi medis sudah sehat tinggal segi psikologis dan traumatiknya dan yang berikutnya adalah pemahaman terhadap agama yang selama ini diperoleh masih salah," imbuh Machfud.
Machfud juga berharap dari tim yang dibentuk, selain ada tokoh agama, ada pula beberapa orang yang ahli agama. Hal ini penting untuk membantu mengubah pola pikir anak-anak tersebut.
"Mudah-mudahan dari tim yang dibentuk ini ada tim yang ahli agama yang bisa mengubah mindset berfikirnya jadi benar," harap Machfud. (hrs)