Bersama IKSASS Jember, Gus Ipul : Semoga Kita Selalu Manut Ajaran Rosul dan Kyai
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf sambangi alumni Ikatan Santri Salafiyah dan Syafi’iyah (IKSASS) yang berada di Kabupaten Jember. Kedatangan Gus Ipul sapaan akrabnya ini tak lain yakni menjalin silaturahmi, sekaligus reuni antar alumni IKSASS.
“Saya bersyukur sekaligus bahagia mendapat kesempatan untuk melakukan silaturahim dengan para alumni IKSASS. Semoga melalui kegiatan ini kita bisa semakin istiqomah dalam berperilaku sesuai perintah Allah, Rosul serta manut ajaran kyai,” ujar Gus Ipul, Jumat 15 Desember 2017.
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengingatkan sebenarnya tidak ada perbedaan antara pondok besar atau pondok kecil. Menurutnya, semua pondok besar juga berawal dari kecil, dan banyak alumni pondok besar yang saat ini mendirikan pondok-pondok kecil. Oleh sebab itu, semua pondok yang sebenarnya saling terhubung satu sama lain baik secara keilmuan maupun nasabnya.
“Memang selama ini tidak semua pondok bisa kami datangi satu persatu, karena jumlahnya sangat banyak di Jatim. Karenanya kami yang di pemerintahan berusaha menyapa pondok-pondok kecil ini lewat program pemerintah,” sambungnya.
Gus Ipul berpesan kepada alumni IKSASS, dalam rangka mengurangi kemaksiatan salah satu langkah konkrit yang dibuat sejak kepemimpinannya dengan Pakde Karwo yakni telah berhasil menutup 47 lokalisasi yang ada di Jatim. Termasuk lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yang ada di Surabaya yaitu Dolly. Penutupan lokalilasi ini juga untuk mendatangkan pertolongan dari Alloh.
“Penutupan lokalisasi-lokalisasi ini tidaklah mudah, kami harus terus melakukan negosiasi dan koordinasi dengan semua kab/kota. Selain itu kami juga terus melibatkan para ulama dan kyai utamanya kyai NU dalam mensukseskan program tersebut,” ucap Gus Ipul.
Selain mengurangi kemaksiatan penguatan aqidah dan agama sangat diperlukan untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan unggul. Karenanya Pemprov Jatim selama hampir 10 tahun terakhir memberikan perhatian lebih pada madrasah diniyah. Hampir mencapai Rp. 400 milyar dana yang telah diberikan untuk pengembangan madrasah diniyah yang ada di Jatim.
“Keberadaan madrasah diniyah ini harus kita pertahankan sampai kapanpun, untuk ikut berperan menanamkan rasa cinta Alloh pada generasi penerus perjuangan bangsa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan sama, Gus Ipul menceritakan bahwa saat dirinya dulu dilantik dipeseni para kyai agar jangan sampai menyalahgunakan wewenang. Hal ini penting dilakukan karena uang yang dikelola tidak besar dan wewenangnyapun sudah dibagi-bagi. Selain itu, untuk memaksimalkan teknologi, pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi. (hrs)