Bersainglah Urusan Akhirat, Fakta Tak Ada yang Dikalahkan
Sering kali kita merasa tertekan dan sedih tatkala kawan kita mampu mengungguli kita dalam urusan kekayaan dan kemewahan dunia.
Akan tetapi mungkin sebaliknya, kita serasa tidak terjadi apa-apa tatkala kawan kita mengungguli kita dalam hal amal ibadah dan kebaikan untuk bekal hidup di akhirat. Tak ada rasa dikalahkan, dan tak ada rasa sedih.
Maka tak heran jika kebanyakan kita mengerahkan berbagai daya upaya, saling berlomba untuk bisa mengungguli orang lain dalam hal kemewahan dunia.
Padahal yang diperintahkan Allah SWT. kepada kita adalah agar kita berlomba-lomba dalam kebaikan atau beramal saleh.
Allah ta'ala berfirman :
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
Berlomba-lombalah dalam kebaikan (Q. S. Al Baqarah : 148)
Tokoh sufi terkemuka Syaikh Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :
"Barangsiapa yang berusaha mengungguli agamamu, maka berlombalah dan kalahkan dia, dan barangsiapa yang berusaha menyaingi duniamu, maka biarkanlah dia dengan dunianya. " (Adabul Hasan Al Bashri : 68)
Rasa Malu Itu Pertanda Iman
Kita pun diingatkan untuk mempunyai rasa malu, sebagai tanda keimanan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.
"Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu. " (HR. Ibnu Majah : 4181)
Kandungan Hadits :
1. Malu adalah bagian dari iman. Bangsiapa tidak memiliki rasa malu, maka ia berbuat apa saja yang ia inginkan, karena sesuatu yang menghalangi seseorang untuk berbuat buruk adalah rasa malu.
Jadi, orang yang tidak malu akan larut dalam perbuatan keji dan mungkar. Tidak akan berbuat keji dan mungkar bila seseorang masih ada iman.
2. Malu adalah akhlak paling mulia yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada seorang hamba. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إلاَّ بِخَيْرٍ.
"Malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan." (HR.Bukhari : 522)
3. Buah dari malu adalah ‘iffah (menjaga kehormatan) dan wafa’ (setia).
Demikianlah pesan Ust Keman Almaarif. Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu memiliki rasa malu, selalu kuat iman, selalu sehat wal afiat. Amin....!!!
Advertisement