Bersainglah untuk Urusan Akhirat, Begini Pesan Kaum Sufi
Sering kali kita merasa tertekan dan sedih tatkala kawan kita mampu mengungguli kita dalam urusan kekayaan dan kemewahan dunia.
Akan tetapi mungkin sebaliknya, kita serasa tidak terjadi apa-apa tatkala kawan kita mengungguli kita dalam hal amal ibadah dan kebaikan untuk bekal hidup di akhirat. Tak ada rasa dikalahkan, dan tak ada rasa sedih.
Maka tak heran jika kebanyakan kita mengerahkan berbagai daya upaya, saling berlomba untuk bisa mengungguli orang lain dalam hal kemewahan dunia.
Padahal yang diperintahkan oleh Allah SWT. kepada kita adalah agar kita berlomba-lomba dalam kebaikan atau beramal saleh.
Allah ta'ala berfirman :
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
Berlomba-lombalah dalam kebaikan. (QS. Al Baqarah : 148 )
Hasan al - Bashri rahimahullah berkata :
" Barangsiapa yang berusaha mengungguli agamamu, maka berlombalah dan kalahkan dia, dan barangsiapa yang berusaha menyaingi duniamu, maka biarkanlah dia dengan dunianya." (Adabul Hasan Al Bashri : 68 )
ORANG YANG PALING MERUGI
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا
" Katakanlah : Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya ? " ( Al-Kahfi : 103 )
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. " ( Al-Kahfi : 104 )
Kepada Siapa Ayat Ini Ditujukan ?
Yang rajah ( kuat ) dalam menjelaskan maksud ayat ini memiliki makna secara umum. Mencakup setiap orang yang mengamalkan amalan yang salah dalam keadaan dia menyangka bahwa dialah yang paling baik amalnya. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam tafsirnya dan demikian pula Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Hal ini sangat sesuai dengan salah satu tafsir yang masyhur :
*“ Yang dijadikan patokan adalah keumuman lafalz, bukan kekhususan sebab ( turunnya suatu ayat ). ”
Sehingga ayat ini pun bersifat umum terhadap setiap orang yang menyembah Allah tidak diatas jalan yang diridhai oleh Allah, lalu dia menyangka bahwa dialah yang benar dan amalan yang diterima padahal dialah yang keliru dan amalannya pun tertolak. (Tafsir Ibnu Katsir, 3 / 108 )
Semoga Allah SWT menerima taubat kita, menerima ibadah kita, mengampuni semua dosa kita, mengabulkan semua doa kita. Aamiin....!!!