Bersahabat Orang Saleh, Dua Pesan Sayidina Ali bin Abi Thalib
Nabi Muhammad SWhallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda :
" Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari Kiamat. Mereka memohon : Wahai Tuhan kami, mereka itu ( yang tinggal di neraka ) pernah berpuasa bersama kami, sholat, dan juga haji ".
Allah SWT. Menjawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal .” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka. Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ” Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa. ”
Allah berfirman :
" Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar .” Maka dikeluarkanlah orang mukmin yang banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ” Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk di entas. ” ( H. R. Muslim, No . 183 )
Bersama Politisi, Dua Pesan Penting
Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah salah satu Khalifah yang terpenting dalam sejarah Islam. Beliau adalah satu dari empat Khulafaurrasyidin (Khalifah Empat) yang dapat dijadikan rujukan sepeninggal Nabi.
Selain termasyhur urusan ilmu, beliau juga merupakan kepercayaan Rasulullah dalam urusan pemerintahan.
Sayidina Ali juga memiliki perkataan dan sebuah pesan penting (maqolah) yang ditujukan kepada masyarakat, lebih spesifik kepada mereka yang menjadi penguasa, para wakil rakyat.
Hal ini ternukil dalam kitab Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir az-Zahidin karya Imam Ibnul Jauzi, seorang ulama masyhur abad ke-6. Dua hal itu adalah:
Pertama, penting untuk menjaga integritas. Tidak terjebak pada urusan yang tidak penting dan bukan prioritas untuk rakyat. Ia juga berpesan untuk senantiasa bersabar, realitas tentu berbeda dengan impian.
Begini kata Ali bin Abi Thalib terkait menjaga reputasi dan nama baik:
Barangsiapa menginginkan reputasi nama baik, maka hendaklah ia menjadikan kesabaran sebagai slogan.
Kedua, ini yang krusial bagi para wakil rakyat. Ali mengingatkan untuk terus bersabar (dan pintar tentu saja) jika menghadapi realitas politik. Bahkan, beiau juga menyebut politik sebagai sebuah kepedihan.
Kata Sayidina Ali bin Abi Thalib soal jabatan kepimpinan sebagai wakil rakyat itu begini:
Barangsiapa mengingatkan jabatan kepemimpinan, maka dia mesti sabar dan tegar menghadapi kepedihan politik.
Begitulah, dua pesan penting tampaknya begitu penting untuk disampaikan kepada para politisi khususnyayang seringkali mendeklarasikan diri sebagai wakil rakyat.