Berprasangka Baik pada Allah Ta'ala, Tetap Diimbangi Ibadah
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلَی مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ مُحَمَّدٍ
Berprasangka baik kepada Allah merupakan ibadah hati yang mulia. Sesungguhnya berhusnudzan kepada adalah meyakini apa yang layak untuk Allah Azza wa Jalla, baik dari nama, sifat dan perbuatan-Nya.
Begitu juga meyakini apa yang terkandung dari pengaruhnya yang besar.
Seperti keyakinan bahwa Allah menyayangi para hamba-Nya, mengampuni mereka di kala bertaubat dan kembali, serta menerima dari mereka ketaatan dan ibadahnya...
Namun hendaknya husnudzan kepada Allah diimbangi dengan ibadah yang sesuai tuntunan Rasul dan Al-Quran serta tidak melakukan kemaksiatan yang di larang.
Barangsiapa yang melakukan sebaliknya maka dia termasuk ghurur (terpedaya), memiliki roja' (pengharapan) yang tercela serta keinginan yang mengada-ada dan merasa aman dari azab Allah.
Dari Jabir r.a dia berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ tiga hari sebelum wafat bersabda,
“Janganlah salah satu di antara kalian meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik kepada Allah.”
(HR. Muslim, 2877)
Sebagai manusia hendaknya memiliki sifat sabar dan selalu bersyukur dengan apa yang telah dicapai. Sebab, kehidupan menuntut kita untuk menjalani berbagai rintangan dan ujian.
Meski nggak selalu sesuai rencana, namun rasa sabar dan pantang menyerah harus kamu tanamkan dalam jiwa.Bersyukur bukan hanya dilakukan ketika mendapatkan nikmat, melainkan di saat sulit kamu juga perlu bersyukur.
Dengan bersyukur, setidaknya akan merasa tenang dalam menjalani proses kehidupan,semoga kita semua termasuk orang yg mudah bersyukur dan bersabar ,mari kita berusaha dalam menggapai ridha Allah Subhanahu wata'ala. Aamiin.
BERHATI-HATILAH BERBICARA
عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيْهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلاَّ كَفَرَ وَمَنِ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ وَمَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلاَّ حَارَ عَلَيْهِ
Dari Abu Dzar bahwa dia mendengar Rasulullah SAW. bersabda :
"Tidaklah seorang laki-laki yang mengklaim orang lain sebagai bapaknya, padahal ia telah mengetahuinya ( bahwa dia bukan bapaknya ), maka ia telah kafir. Barang siapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka ia bukan dari golongan kami, dan hendaklah dia menempati tempat duduknya dari Neraka. Dan barang siapa memanggil seseorang dengan kekufuran, atau berkata : Wahai musuh Allah. padahal tidak demikian, kecuali perkataan tersebut akan kembali kepadanya. "
( H. R. Muslim no. 226, Bukhari no. 3508 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu pandai menjaga lisan kita, selamat di dunia selamat di akhirat.
Aamiin.....!!!
Semoga Bermanfaat.