Berprasangka Baik pada Allah Ta'ala, Rahasia Kebahagiaan
Berprasangka baik merupakan ajaran Islam yang sering disepelekan banyak orang. Demikian adalah akhlak baik yang diajarkan Rasulullah SAW dan para ulama.
Dalam sebuah untaian syair berbahasa Arab disebutkan:
وتضيقُ دُنيانا فنحسَبُ أنَّنا#
سنموتُ يأسًا أَو نموتُ نَحِيبًا
وإذا بلُطفِ اللهِ يهطُلُ فجأةً#
يُرَبِّي من اليَبَسِ الفُتاتِ قُلُوبًا
قُل للَّذي ملأَ التشاؤمُ قلبَهُ#
ومضى يُضَيِّقُ حَولَنا الآفَاقَا
سرُّ السعادةِ حُسْنُ ظَنِّكَ بالذي#
خَلَقَ الحياةَ وقسَّمَ الأرزَاقَا
Artinya:
"Ketika dunia kita terasa sempit, kita mengira akan mati karena putus asa atau tenggelam dalam tangisan.
Namun tiba-tiba, kemurahan Allah turun seperti hujan, menghidupkan hati yang kering dari kesedihan. Katakan kepada orang yang hatinya penuh dengan keputusasaan, dan yang mempersempit cakrawala di sekitar kita: Rahasia kebahagiaan adalah berbaik sangka kepada Dia yang menciptakan kehidupan dan membagi rezeki."
Penjelasannya:
Dalam kehidupan yang penuh dengan dinamika, seringkali kita dihadapkan pada situasi yang membuat dunia terasa sempit. Perasaan putus asa dan tenggelam dalam kesedihan bisa menghampiri kapan saja, membawa kita pada titik terendah dalam kehidupan.
Namun, di tengah keputusasaan tersebut, datanglah pengingat yang penuh dengan kebijaksanaan: rahasia kebahagiaan terletak pada berbaik sangka kepada Sang Pencipta.
Ketika kita merasa dunia ini begitu sempit dan masalah bertubi-tubi datang tanpa henti, sering kali kita mengira bahwa tidak ada jalan keluar. Rasanya seperti akan mati karena putus asa atau terus menangis tanpa akhir.
Perasaan ini menggambarkan kondisi di mana hati dan pikiran kita dipenuhi dengan kegelapan, membuat kita sulit melihat harapan.
Namun, syair bijak ini mengajarkan bahwa kemurahan Allah bisa turun secara tiba-tiba, seperti hujan yang menghidupkan tanah yang kering.
Kemurahan Allah yang turun secara tiba-tiba ini adalah simbol dari pertolongan yang datang di saat yang tepat.
Seperti hujan yang menghidupkan kembali tanah yang kering, kemurahan Allah dapat membangkitkan hati yang hampir mati karena kesedihan. Ini mengingatkan kita bahwa tidak ada situasi yang terlalu sulit bagi Allah untuk diubah.
Dalam sekejap, Dia bisa membawa harapan dan kehidupan baru ke dalam hati kita, menjadikan yang kering menjadi subur kembali.
Pesan yang mendalam dari syair ini ditujukan kepada mereka yang hatinya dipenuhi dengan keputusasaan dan pesimisme. Orang-orang ini cenderung mempersempit pandangan mereka terhadap dunia, melihat segala sesuatu dari sisi negatif dan seakan-akan tidak ada harapan. Ungkapan ini mengingatkan bahwa rahasia kebahagiaan adalah berbaik sangka kepada Allah.
Dengan mempercayai bahwa Dia yang menciptakan kehidupan dan membagi rezeki, kita diajak untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas dan penuh harapan.
Berbaik sangka kepada Allah bukan hanya sebuah ajaran agama, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang positif.
Sikap optimis dan penuh harapan membantu kita untuk tetap tenang dalam menghadapi cobaan, melihat peluang di balik setiap tantangan, dan menemukan kekuatan dalam diri kita yang sebelumnya tidak kita sadari.
Dengan berbaik sangka, kita membangun mental yang kuat dan mampu bertahan dalam situasi apapun.
Kehidupan ini penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Namun, syair ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap cobaan, ada keberkahan yang tersembunyi.
Dengan bersabar dan tetap percaya kepada Allah, kita akan menemukan hikmah dan berkah dalam setiap ujian yang kita hadapi. Ini adalah pelajaran penting yang mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dan selalu melihat sisi positif dari setiap situasi.
Dalam esensi terdalamnya, syair ini menyoroti pentingnya kekuatan spiritual dalam menghadapi masalah kehidupan.
Hubungan yang baik dengan Allah, yang penuh dengan kepercayaan dan harapan, menjadi landasan yang kokoh bagi kita untuk menghadapi segala bentuk tantangan dengan kepala tegak dan hati yang tenang.
Berbaik sangka kepada Allah adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati dan ketenangan batin, terlepas dari segala cobaan yang dihadapi.
Kesimpulannya, rahasia kebahagiaan terletak pada berbaik sangka kepada Sang Pencipta. Dengan memahami dan menerapkan pesan dari syair ini, kita dapat menemukan kekuatan dan kedamaian dalam menghadapi kesulitan, serta melihat berkah dan pertolongan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Berbaik sangka kepada Allah bukan hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga memberikan kita ketenangan batin yang tak ternilai harganya.
Demikian wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.