Potensi Lawan Bumbung Kosong, Golkar Ingatkan Ipuk-Mujiono Jaga Kepercayaan Masyarakat
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Banyuwangi semakin mengerucut pada satu pasangan, yakni Ipuk Fiestiandani-Mujiono. Betapa tidak, lima partai telah resmi memberikan dukungan pada pasangan ini untuk maju sebagai bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Banyuwangi.
Lima partai yang telah resmi memberikan mandat pada Ipukl-Mujiono adalah Partai Golkar, Demokrat, Nasdem, PPP, dan Gerindra. Sehingga hanya tersisa dua partai pemilik kursi di DPRD Banyuwangi yang belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi yakni PKB dan PDIP.
Banyak pihak meyakini besar kemungkinan PDIP akan mempercayakan surat rekomendasi kepada Ipuk-Mujiono. Sebab Ipuk Fiestiandani adalah kader PDIP. Jika demikian, kemungkinan Pilkada Banyuwangi hanya akan diikuti calon tunggal yakni duet Ipuk-Mujiono melawan bumbung kosong.
Sebagai salah satu pengusung, Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Rulyono, mengingatkan Ipuk-Mujiono untuk tetap waspada jika benar dalam Pilkada nanti bertarung melawan bumbung kosong. Karena sudah ada sejarahnya, bumbung kosong menang dalam Pilkada.
“Yang perlu diantisipasi di sini, adanya gerakan-gerakan yang mengajak masyarakat untuk mencoblos bumbung kosong,” jelasnya, Senin, 12 Agustus 2024.
Dia menegaskan, duet Ipuk-Mujiono jangan sampai lengah. Karena pemilu ini menyangkut kepercayaan. Menurutnya, kepercayaan itu tidak hanya dari partai politik tapi juga kepercayaan langsung dari masyarakat.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan pasangan Ipuk-Mujiono akan memiliki lawan tanding atau tidak dalam pilkada yang digelar 27 November 2024 nanti. Ruliyono juga mengingatkan Ipuk-Mujiono jangan bangga lawan jika memang benar nantinya melawan bumbung kosong. Justru duet ini harus waspada. Bahkan menurutnya lebih baik ada lawannya dari pada lawan bumbung kosong.
“Mudah-mudahan ada lawannya. Tapi bukan berarti lawan bumbung kosong itu jelek. Bukan begitu juga. Ada manfaatnya, yang penting lawan bumbung kosong itu menang. Kita sangat optimis menang,” tegasnya.
Di internal Golkar, lanjutnya, karena ini sudah menjadi keputusan DPP Partai Golkar maka keputusan tersebut wajib diamankan, dilaksanakan dan dimenangkan. Karena itu sudah menjadi tugas dan kewajiban kader partai.
“Makanya saya ingatkan kita harus bekerja keras. Kalau di Golkar, saya harus menggerakkan mesin partai semaksimal mungkin, lalu Saya akan koordinasi dengan partai lain,” ujarnya.