Berpelukan, Cak Imin : Hubungannya Saya Dengan Mahfud Masih Baik
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku hingga saat ini hubungannya dengan Mahfud MD cukup baik. Cak Imin bahkan membantah jika dirinya berada di balik upaya menjegal Mahfud sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi.
"Saya sama Pak Mahfud tidak pernah ada masalah. Saya berpeluk-pelukan di akhir menjelang pengumuman. Jadi kita dengan Pak Mahfud baik-baik saja. Kita jaga persatuan kebersamaan NU," kata Cak Imin ketika ditemui di Gedung DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018.
Cak Imin mengajak Mahfud tetap konsisten untuk menjaga persatuan di tubuh NU. Tidak ada sama sekali skenario dari PKB maupun NU untuk menggagalkan Mahfud MD.
"Kita syukuri karena Pak Jokowi-KH Makruf ini adalah simbol nasionalis-agamis, agamis-nasionalis. Ini cita-cita saya," ujarnya.
"Semua menjadi saksi ketika Pak Jokowi memutuskan kemudian bersikap mempertimbangkan nasionalis-agamis, agamis-nasionalis menjadi pertimbangan utama," ujarnya.
Sementara itu, orang dekat Cak Imin yang turut mengikuti proses penentuan cawapres mengungkapkan bahwa antara Cak Imin dan Mahfud sebenarnya sudah klir.
"Dua hari sebelum pengumuman sudah klir, Cak Imin setuju dengan Pak Mahfud," ujar sumber ini.
Awalnya, kata sumber ini, Mahfud menemui beberapa orangnya Cak Imin dan telah disepakati bahwa demi persatuan NU maka dua orang ini bersepakat untuk tetap mendukung Jokowi apapun keputusannya.
Tidak hanya dengan Cak Imin. Mahfud, kata sumber ini, juga telah menjalin komunikasi dengan PBNU. Bahkan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj juga telah memberikan restu kepada Mahfud.
"Namun jika keputusannya berbeda itu semua kehendak Pak Jokowi. PKB dan NU sudah satu dan dengan Pak Mahfud sudah klir," ujarnya.
Karenanya, dia menyayangkan jika kemudian ketika gagal, Mahfud memojokkan NU dan PKB seolah-olah kegagalan Mahfud karena NU dan PKB. (man)