Berpaling kepada Allah Ta'ala dan Menghilangkan Sifat Sombong
Dalam satu pembasan dalam Kitab An-Nawadir disebutlah tentang "Berpaling kepada Allah Subhanahu wata'ala (SWT). Berikut di antara kisahnya.
Dahulu kala, terdapat seorang menjual sang budak perempuan nya. Akan tetapi, ia menyesal setelahnya. Namun, ia juga malu dengan orang-orang apabila penyesalannya diketahui oleh mereka.
Akhirnya, ia menulis sesuatu di telapak tangannya, dan berdoa, “Wahai Dzat yang mengabulkan doa, Engkau mengetahui yang aku kehendaki.”
Dalam doa itu, ia sama sekali tidak menyebutkan hajatnya. Ia terus mengangkat tangannya menengadah ke langit. Tatkala subuh tiba, ia mendengar seseorang mengetuk pintu.
“Siapa di luar?” tanyanya.
“Aku adalah pembeli budakmu. Aku datang kepadamu untuk mengembalikan budakmu,” jawab si pengetuk pintu.
Sontak, ia sangat senang karena yang dipanjatkan dalam doanya terkabul.
Ia mengambil budaknya, dan berkata, “Tunggu sebentar, aku akan membayarmu!”
“Aku tidak menginginkan bayaran darimu. Dan, sesungguhnya aku mendapatkan pengganti yang lebih baik dari bayaran itu. Sebab, semalam aku bermimpi bahwa ada seseorang berkata kepadaku, “Wahai engkau, sesungguhnya penjual budak adalah salah seorang kekasih Allah Swt. Sekarang, hatinya gelisah karena menjual budak tersebut. Apabila engkau mengembalikan budak itu kepadanya tanpa bayaran, Aku akan memasukkan engkau ke surga. Aku akan memberikan seorang bidadari sebagai penggantinya. Begitu katakata dalam mimpiku. Maka, aku mengutamakan pahala daripada bayaran. Aku tidak akan mengambil bayaran itu,” kata pembeli budak.
Setelah itu, pembeli budak itu pulang ke rumah.
Begitulah kisahnya bisa kita ambil pelajaran dan hikmanya.
Hilangkan Sifat Sombong
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda :
"Jika ada seseorang berkata : orang banyak ( sekarang ini ) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka. " (H. R. Muslim)
Imam Nawawi saat menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, Beliau memberikan penjelasan seperti berikut :
"Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. "
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu berakhlak baik, rendah hati, terhindar dari sifat sombong. Amin!