Berpakaian Adat, Ratusan Kader PDIP Surabaya Gelar HUT RI ke-78
Para kader PDI Perjuangan Kota Surabaya melaksanakan upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. Bertempat di kantor DPC PDIP Surabaya, upacara berjalan dengan khidmat, penuh rasa syukur, dan diiringi dengan kegembiraan.
Jalannya upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-78 tampak penuh warna dan meriah karena sebagian kader mengenakan padat dari berbagai suku dan daerah.
“Selamat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yang berusia 78 tahun, sejak Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Saatnya kita bergerak lebih cepat, berlari lebih tangkas, untuk membawa Indonesia semakin maju,” ujar Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Taru Sasmito, usai memimpin upacara jajaran partainya.
Taru mengatakan, denyut peringatan kemerdekaan terasa hingga ke kampung-kampung Surabaya. Di gang-gang, beragam lomba semarak dijalankan. Warga meriung menggelar malam tirakat sekaligus mensyukuri nikmat kemerdekaan.
“Semarak bulan kemerdekaan benar-benar terasa dan bergelora. Kita menyaksikan kampung-kampung bersolek, cantik dan bersih. Berbagai lomba khas dan unik digelar di kalangan rakyat. Mengundang gelak tawa dan keceriaan. Semoga keguyuban ini terus terjaga dan semakin tumbuh mekar di seluruh sudut Surabaya dan negeri ini,” ujar Taru.
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat, mengatakan upacara jajaran PDIP Surabaya diikuti oleh pengurus tingkat kecamatan dan kelurahan.
Adapun Ketua DPC PDIP Surabaya yang juga Ketua DPRD, Adi Sutarwijono, mengikuti upacara di Balai Kota Surabaya yang dipimpin Wali kota Er Cahyadi
Ratusan kader PDIP tampak khidmat mengikuti upacara. Suasana meriah dengan para peserta yang mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Tanah Air, mulai Papua, Madura, Jawa, Minangkabau, hingga Bugis.
“Ini menunjukkan betapa beragamnya Indonesia, dan itu semua harus terus kita jaga. PDI Perjuangan memiliki komitmen dan praktik kerja yang nyata dalam menjaga keberagaman di republik ini,” ujar Achmad Hidayat.
Alumni GMNI Unesa itu menyebut, lingkungan Kota Surabaya seperti “miniatur Indonesia”. Banyak lapisan, terjaga kehidupan semua agama, terjaga keguyuban antar warga masyarakat, antar segmen dan golongan.
“Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 berjalan samarak di kampung-kampung dan pemukiman. Masyarakat bergotong royong menjadi satu, untuk berbenah kampung,” kata Hidayat.
“Maka, HUT Kemerdekaan RI ke-78 menjadi momentum tepat untuk mempromosikan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, mempromosikan keberagaman, adat istiadat dan sekaligus persatuan dan kesatuan,” timpal Taru Sasmito.
Advertisement