Bernilai Tinggi, Pemerintah Bubidayakan Benih Ikan Gabus Haruan
Ikan gabus haruan, salah satu jenis ikan berlendir di air tawar, kini jadi salah satu jenis ikan yang dikembangkan. Ikan yang biasa hidup di sungai, rawa dan di selokan di Jawa dan Kalimantan ini, disebut punya nilai ekonomi tinggi.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelatan dan Perikanan terus mengoptimalkan produksi benih ikan Gabus Haruan. I bermutu untuk mendukung produktivitas pembudidaya di Kalimantan Selatan.
Dengan survival rate tinggi dan lebih adaptif, benih haruan bermutu terbukti berhasil meningkatkan pendapatan pembudidaya karena melimpahnya hasil panen. Produksi benih ikan gabus haruan ini mengacu pada Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, agar produksi ikan gabus haruan bisa meningkat, salah satu yaitu budidaya sesuai kaidah kaidah Best Aquaculture Practices (BAP) atau Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). “Proses itu yang akan kita gunakan,” ujarnya dalam siaran pers dari kkp, Sabtu 12 Agustus 2023.
Ikan gabus diakui mempunyai nilai ekonomi tinggi, dan pasarnya relatif terbuka. Sebagian besar masyarakat Kalimantan Selatan dan Jawa gemar mengonsumsi ikan air tawar berlendir tersebut.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Evalawati, menerangkan produksi benih haruan masih terus dikebut untuk mendukung pembudidaya di wilayah kerjanya.
Tahun 2023 ini target hibah benih ikan gabus haruan sebanyak 66.315 ekor, dengan target produksi sekitar 316.000 ekor. Meningkat dibanding tahun 2022, didistribusi sebanyak 51.000 ekor benih dengan total produksi sebesar 293.250 ekor.
Salah satu penerima manfaat bantuan benih ikan gabus haruan, Rahmat Triadi, mengaku senang mendapatkan bantuan benih ikan gabus haruan dari BPBAT Mandiangin.
Menurutnya, benih 1.000 ekor di lahan 10x10 meter, tingkat kelulusan benih bisa mencapai 65 hingga 80 persen. Sedangkan benih dari alam hanya 40 persen.
Advertisement