Berniat Umrah dan Naik Haji, Pahami Sejarah Bangunan Ka'bah
Berakhirnya musim haji tak memupuskan umat Islam lainnya, untuk hadir di depan Baitullah. Pada kesempatan lain di luar bulan Dzulhijjah, umat Islam berusaha untuk bisa beribadah ke Tanah Suci dengan melaksanakan ibadah umrah.
Guna mempersiapkan diri menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, ada baiknya terlebih dahulu kita memahami sejarah Ka'bah, yang menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia. Ini penjelasan dari Kitab I'anatut Thalibin:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Baitullah atau Ka'bah itu dari Zamrud yang berwarna hijau, di dalamnya terdapat lampu-lampu dari Surga, ketika ada taufan pada zaman Nabi Nuh, Allah mengangkatnya ke langit ke empat, dan Malaikat Jibril mengambil Hajar Aswad tersebut dan diletakkannya di gunung Abi Qubais untuk menjaganya dari tenggelam dari taufan tersebut, maka tempat Baitullah atau Ka'bah tersebut menjadi kosong, hingga zaman Nabi Ibrahim a.s.
Ketika Nabi Ibrahim mempunyai putra, yaitu Nabi Ismail dan Nabi Isha', maka Allah memerintahkanya untuk membangun Ka'bah kembali, untuk berdzikir atau beribadah di dalamnya.
Doa Nabi Ibrahim Alaihissalam
Kemudian Nabi Ibrahim A.s. berdo'a : Ya Robby, Mohon dijelaskan sifat-sifat Ka'bah tersebut kepada saya, kemudian Allah mengirimkan mendung yang kira-kira sebesar Ka'bah, kemudian mendung tersebut berjalan mendatangi bekas Baitullah atau Ka'bah tersebut, dan berhenti di tempat Ka'bah yang telah diangkat ke langit tersebut.
Dan diserukan, wahai Ibrahim, bangunlah Ka'bah itu kembali, di atas bayangan mendung itu, tidak kurang dan tidak lebih.
Kemudian Malaikat Jibril mengajarinya, lalu Nabi Ibrahim membangunnya lagi, sedangkan Nabi Ismail yang mengabilkan batu.
Berdasarkan kisah di atas, berarti Ka'bah yang ada pada saat ini itu tidak asli, sedangkan yang asli adalah berasal dari Zamrud yang berwarna hijau dari Surga yang sudah diangkat ke langit ke empat ketika ada banjir bandang yang menenggelamkan kota Mekah pada zaman Nabi Nuh a.s.
Karena Ka'bahnya tidak ada, berarti sejak zaman Nabi Nuh sampai Nabi Ibrahim, Ibadah Hajinya libur, kemudian baru dimulai lagi setelah Ka'bahnya dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan putranya yaitu Nabi Ismail.
(Kitab I'anatut Thalibin jilid 2, hal : 312)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita bisa menunaikan ibadah Haji dan Umrah ke Makkah-Madinah yang Mabrur dan mendapat ridho-Nya. Amin....!!!
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.
Advertisement