Anak Ivan Sugiamto Tulis Surat untuk Papanya, Minta Maaf dan Kangen Ingin Bertemu
Putra dari tersangka kasus perundungan terhadap siswa SMA K Gloria 2 Surabaya, yakni Ivan Sugiamto (IV), berinisial EL, menuliskan secarik surat bernada sedih kepada sang ayah yang saat ini sedang mendekam di tahanan negara Polrestabes Surabaya.
Surat Dibagikan Akun Instagram
Adapun surat tersebut dibagikan oleh akun instagram @royshakti. "Surat dari Excel kepada Papa Ivan. Sebagai media penyambung, gw tetap berada di tengah. Dari korban Ivan gw sampaikan, dari anak Ivan juga gw sampaikan," tulis akun tersebut pada postingan yang diunggah Selasa 19 November 2024.
EL lalu menuliskan perasaannya kepada IV setelah tidak bertemu selama beberapa saat setelah kabar penangkapannya beberapa waktu silam. "Pa gimana kabare di sana? Aku minta maaf ya, Pa. Gara-gara aku malah Papa yang kena masalah," tulisnya sebagai pembuka surat.
Siswa SMA Cita Hati Surabaya tersebut mengaku menyesal telah mengadu kepada sang ayah kalau dirinya dirundung oleh teman sepermainannya. Bahkan EL sampai berandai-andai ingin memutar waktu agar petaka yang menimpa IV dan keluarganya tidak terjadi.
Anak Ivan Sugiamto Minta Maaf
"Gara-gara aku papa dipenjara. Papa dah nggak bisa kumpul lagi sama mama dan E. Bahkan sekarang yang bully satu Indonesia. Aku tau semua ini gara-gara aku Pa. Aku salah Pa, maafin ya," tulisnya.
Melalui surat tersebut, E dan ibundanya, yang juga adalah istri dari IV disebut mengalami guncangan mental yang luar biasa. Disebutkan dalam surat tersebut jikalau mereka sampai-sampai tidak berani keluar rumah. Menghindari jepretan kamera dan omongan negatif dari masyarakat. Pun hingga dipanggil sebagai 'anak pudel' hingga anak penjahat.
Dengan tekanan yang luar biasa beratnya, E merasa gelisah. Dirinya bingung supaya sang ayah tidak lagi dihujat oleh warganet. Remaja itu bahkan mengaku rela untuk menggantikan sang ayah yang mendekam di penjara.
"Aku mau ngelakuin apapun asal papa nggak disalahin sama orang-orang, biar papa nggak dihujat lagi. Aku lebih suka dipanggil pudel seumur hidup daripada papa masuk penjara lagi, sekarang aku kehilangan sosok papa yang selalu menjaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga kita," katanya.
Pada penutup surat, EL berjanji untuk tidak melibatkan ayahnya lagi dalam setiap masalah yang dia hadapi. Dirinya juga menyebut, sebentar lagi akan masuk masa ujian sekolah dan hendak menyelesaikan terlebih dahulu. Ia juga menulis bahwa akan menjaga ibundanya setelah masa ujian berakhir.
"Aku kangen sama papa, aku pengen papa mama EL bisa cepet kumpul lagi kayak dulu. Jangan lupa doa ya pa, i love you. Papa adalah Pahlawan EL," pungkasnya.
Kasus Perundungan
Diberitakan sebelumnya, pada Senin, 21 Oktober 2024 saat jam pulang sekolah datang sekelompok orang tak dikenal di depan SMA Kristen Gloria 2 Pakuwon City Surabaya membuat keributan yang mengganggu ketertiban dan meresahkan banyak murid serta wali murid Sekolah Kristen Gloria.
Keributan itu ditengarai terjadi karena adanya kesalahpahaman antara dua siswa, yakni EN dengan EL. Kesalahpahaman itu bermula saat dua siswa ini mengikuti pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya. Aksi saling ejek itu kemudian berlanjut di media sosial.
Lalu, orang tua EL, yakni tersangka IV tidak terima anaknya diolok-olok. Tersangka mendatangi EN, sembari membawa preman.
Tersangka IV lalu memaki EN dan meminta untuk sujud dan menggonggong sebagai tanda permintaan maaf atas olokan yang dilontarkan kepada anaknya. Kejadian tersebut menjadi ricuh hingga diketahui siswa, guru, dan wali murid SMA K Gloria 2. Atas aksi tersebut pihak sekolah tidak terima, sehingga melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Surabaya.
IV pun lalu ditetapkan bersalah dan menjadi tersangka. Ia disangkakan melanggar Pasal 80 Ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 335 Ayat 1 butir 1 KUHP dan terancam hukuman tiga tahun penjara.
Advertisement