Berlaga di KRTI 2018, Tim Bayucaraka ITS Siapkan Empat Robot Baru
Tim robot Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan berlaga dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) Nasional 2018 di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Lampung selama enam hari mulai 5 – 11 Nopember 2018 mendatang.
Tim yang terdiri dari 30 mahasiswa ini secara resmi dilepas pada Rabu, 31 Oktober 2018 di Gedung Robotika ITS.
Berbagai peningkatan telah dilakukan oleh tim Bayucaraka demi meraih juara, baik dari segi manufaktur maupun programming dari robot. Dalam ajang bergengsi itu, tim di bawah bimbingan Rudy Dikairono ini memboyong empat robot baru.
"Berbekal pengalaman yang kami dapat di sana (KRTI tahun lalu), kami ingin terus meningkatkan spesifikasi dan kualifikasi robot yang kami boyong nanti," ujar Rudy.
Ada empat kategori lomba pada KRTI tahun ini, di antaranya adalah Racing Plane (RP), Fixed Wing (FW), Vertical Take-Offand Landing (VTOL), dan Technology Development (TD).
"Dari empat kategori tersebut, Bayucaraka mengikutsertakan satu robot pada setiap divisi atau kategori," ujar dosen Departemen Teknik Elektro ini.
Sementara itu, pembimbing tim robot kategori RP, Heri Suryoatmojo menjelaskan, pada kategori yang diikuti timnya, para peserta akan bersaing dalam hal kecepatan robot terbang yang sudah dilombakan.
Dengan panjang lintasan 1.400 meter, robot juga harus membawa muatan seberat produk susu kemasan 250 mililiter.
"Panjang lintasan 1.400 meter tersebut merupakan 700 meter yang dikali dua, karena robot diwajibkan untuk berputar kembali ke tempat start dalam waktu maksimal satu menit," jelas Heri.
Untuk kategori FW, peserta akan bersaing dalam monitoring dan mapping perkebunan, di mana setiap peserta diberikan waktu 60 menit.
Dengan pembagian 40 menit untuk melakukan pengamatan melalui robot terbang mereka, berupa pengambilan foto dan video, serta 20 menit untuk pengolahan data yang kemudian menghasilkan keluaran berupa peta orthophoto.
Untuk kategori VTOL, sesuai tema yang diusung ‘Pick and Drop Survival Kits’, peserta akan bersaing untuk membawa dan mendaratkan objek berupa balok dengan berat minimal 50 gram di tempat yang sudah ditentukan.
"Dalam kategori ini dimaksudkan agar nantinya robot terbang dapat mengantikan peran manusia untuk mengirimkan barang tanpa harus mendarat, tapi cukup terbang rendah sebelum akhirnya mendaratkan muatan yang dibawa," ujarnya.
Sedangkan untuk kategori TD peserta dibebaskan memilih robot terbang tanpa awak seperti apa yang akan dikembangkan, yang kemudian inovasi dari setiap peserta akan dipresentasikan di hadapan dewan juri.
"Tidak hanya itu, para peserta juga diwajibkan untuk mendemokan robot terbang mereka di hadapan juri," katanya.
Diketahui, tim robot ini secara resmi dilepas oleh Kepala Seksi Pembinaan Karakter, Soedarso. Ia pun berpesan pada tim yang akan berlaga agar tetap rendah hati dan berbudi luhur.
"Buatlah ITS bangga dengan keberadaan Bayucaraka, tentunya dengan menjadi yang terbaik dalam ajang ini," kata Soedarso. (amm)