Berkunjung ke Jember, Tenaga Ahli Kementan Apresiasi Pabrik Pupuk Organik si-Jempol
Tenaga Ahli Kementerian Pertanian, Prof. Syakir melakukan kunjungan selama beberapa hari di Jember. Dalam kunjungannya, ia menyempatkan mengunjungi Pabrik Pupuk Organik si-Jempol yang terletak di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember.
Setelah melihat proses produksi, Syakir mengapresiasi Pabrik Pupuk Organik si-Jempol. Syakir menilai keberadaan pabrik pupuk organik tersebut menjadi solusi menyelesaikan masalah lahan pertanian di Indonesia.
Syakir menyebut hampir seluruh lahan pertanian di Indonesia, khususnya Pulau Jawa mengalami penurunan daya sanggah. Berdasarkan hasil penelitian, daya sanggah tanah pertanian di Pulau Jawa berada di bawah 2 persen.
“Rata-rata lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan daya sanggah, hingga berada di bawah 2 persen. Ini merupakan akibat dari pengelolaan lahan pertanian dengan intensitas yang cukup tinggi,” katanya, Kamis, 19 September 2024.
Salah satu upaya menaikkan daya sanggah tanah dan meningkatkan produktivitas, di antaranya dengan memberikan bahan organik.
Karena itu, Syakir mengapresiasi kesigapan Pemkab Jember yang berupaya mengembalikan daya sanggah lahan pertanian di Jember. Syakir melihat, pupuk organik yang diproduksi Pabrik si-Jempol sudah masuk kategori pupuk organik modern, bukan konvensional.
Sebab, dalam pupuk organik tersebut telah mengandung unsur mikro organisme yang mampu merambah nitrogen. Selain itu juga terdapat kandungan kapur pertanian yang mampu menambah Ph tanah.
Sehingga petani yang menggunakan pupuk tersebut mendapatkan tiga manfaat dalam satu kali penggunaan.
Syakir juga mengapresiasi Pemkab Jember yang ternyata memberikan pupuk organik tersebut secara gratis kepada para petani. Syakir menilai program tersebut akan mampu menyadarkan para petani di Jember terkait pentingnya penggunaan pupuk organik sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
“Penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan produktivitas pertanian 30 persen, bahkan sampai 40 persen. Penggunaan pupuk organik ini juga akan mengurangi penggunaan pupuk kimia sebanyak 40 persen. Program ini sangat baik,” tambahnya.
Lebih jauh Syakir mengatakan, dengan penggunaan pupuk organik, pertanian di Jember akan lebih sehat, karena secara otomatis akan terjadi pengurangan pupuk kimia. Dengan pertanian yang sehat, maka akan terwujud masyarakat yang sehat.
Tak hanya sampai di situ, dengan fondasi dan kesadaran yang tinggi, Syakir yakin Pemkab Jember mampu membantu petani Jember meningkatkan produktivitas lahannya. Sehingga dampaknya berupa peningkatan pendapatan pertanian.
“Jember salah satu yang menginisiasi dan punya kesadaran tinggi. Memang dibutuhkan fondasi kuat untuk pertanian sehat dan masa depan sehat sekaligus meningkatkan pendapatan petani sesuai amanat Undang-undang. Semoga Jember menginspirasi pemerintah daerah lainnya di Indonesia,” pungkasnya.
Advertisement