Berkumpul di Lirboyo, Tokoh Masyarakat se Kota Kediri Mantabkan Dukungan Bagi Gus Ipul
Lebih dari seribu tokoh masyarakat tingkat Rukun Tetangga (RT) se Kota Kediri berkumpul memantapkan dukungan bagi kemenangan pasangan calon gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Gus Ipul ini, mereka berkomitmen memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti di Kota Kediri.
Mereka yang berkumpul di Aula Muktamar Pesantren Lirboyo ini adalah para Kiai-Kiai mushola, ketua RT maupun RW maupun tokoh masyarakat dan tokoh agama di level RT.
Ketua PKB Kota Kediri yang juga ketua panitia acara, Abdul Muid Shohib mengatakan, kegiatan ini digelar untuk menyolidkan suara bagi kemenangan Gus Ipul-Mbak Puti di Kota Kediri. "Suara Gus Ipul di Kediri, tapi kami ingin lebih solid lagi," ujarnya.
KH Kafabihi Mahrus, pengasuh pesantren Lirboyo yang juga hadir di acara ini mengungkapkan bahwa mayoritas warga Kediri adalah santri sehingga memenangkan Gus Ipul adalah sebuah keharusan.
"Karena Gus Ipul ini didukung para Kiai. Gus Ipul ini santri yang diminta Kiai untuk maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur," kata KH Kafabihi.
Sementara itu, dalam acara ini, Gus Ipul seperti biasanya juga sempat menyapa dan berfoto bersama para tokoh masyarakat yang hadir.
Keponakkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga sempat meminta salah seorang warga untuk maju ke depan bersamanya guna menyanyikan lagu "kabeh Sedulur".
Betapa kagetnya Gus Ipul ketika mengetahui warga yang dia minta naik ke panggung kesehariannya selain Imam mushola ternyata berprofesi sebagai tukang memandikan jenazah dan anggota pasukan kuning.
"Namanya siapa Bapak," ujar Gus Ipul. "Soekarno Gus," jawab orang ini.
"Pak Karno ini luar biasa profesinya. Semua pekerjaan yang dia tekuni sangat mulai," kata Gus Ipul.
Sementara itu, dalam kesempatan ini Gus Ipul menegaskan kembali komitmennya untuk mengurangi disparitas pembangunan salah satu caranya dengan mendorong Pemerintah pusat memperbanyak pembangunan jalan tol.
"Kita akan dorong hadirnya tol Kertosono Tulungagung kemudian tol Malang-Blitar-Tulungagung dan lanjut ke barat hingga Trenggalek, Ponorogo dan Madiun," kata Gus Ipul.
Program kusus bernama Baja Emas atau Perbaikan jalan untuk ekonomi masyarakat juga akan dijalankan dengan cara memperbaiki dan memperlebar jalan-jalan milik provinsi.
"Jika ini terlaksana maka kelak tidak ada lagi desa. Semua menjadi kota karena sudah tersambung dengan infrastruktur," ujarnya.
Advertisement