Berkontribusi untuk Ibu dan Anak, Khofifah Terima Penghargaan di Puncak Peringatan Hari Ibu
Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPA) pada puncak acara Peringatan Hari Ibu Ke-64 yang digelar di Tangerang, Minggu 22 Desember 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PPA, Arifah Fauzi, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata Khofifah selama menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada periode 1999-2001.
Pasalnya, Khofifah dinilai berhasil mewujudkan berbagai program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Selain Khofifah, tampak Linda Agum Gumelar, yang menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2009-2014, juga mendapatkan penghargaan serupa.
Usai menerima penghargaan, Khofifah menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diterimanya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan kesetaraan gender dan perlindungan anak.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk semua pihak yang telah berjuang bersama. Ini adalah pengingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Pemenuhan hak perempuan dan perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Khofifah.
Khofifah juga mengajak masyarakat untuk terus memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
“Momen Hari Ibu ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Ketika perempuan berdaya, maka Indonesia juga akan lebih kuat,” tambahnya.
Selama menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah dikenal gigih memperjuangkan program-program strategis, termasuk pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pelatihan UMKM, peningkatan akses pendidikan bagi anak perempuan, dan kampanye nasional melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Pada saat itu, kami fokus membangun kesadaran bahwa perempuan tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai arus utama pembangunan. Saya percaya bahwa dengan mendukung perempuan, kita secara langsung memperkuat fondasi keluarga dan masyarakat,” jelas Khofifah.
Puncak Peringatan Hari Ibu ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, aktivis perempuan, dan organisasi masyarakat. Tampak hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Desa Tertinggal Yandri Susanto, Menteri PANRB Rini Widyantini, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti, Menteri Diksaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Wamen BKKBN Isyana Bagus Oka, Wakil Kepala BPIP Dr. Rima Agristina, serta Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan.
Dalam pidatonya, Menteri PPA Arifah Fauzi menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan simbol komitmen bersama untuk terus memperjuangkan hak perempuan dan anak di Indonesia.
“Perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia Emas 2045 adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jadikan momentum Hari Ibu ini sebagai penggerak perubahan positif,” tegas Arifah.
Acara ini ditutup dengan peresmian lima titik Rumah Bersama Indonesia serta penampilan seni yang menggambarkan perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Advertisement