Berkat Semen Indonesia, Sari Ronche Dikenal Banyak Orang
Sari Ronche merupakan usaha yang bergerak di bidang bordir dan dunia fashion. Tapi pada produk ini juga memiliki keunggulan tersendiri dengan menggunakan kreatifitas sulam dan jait kreatif dengan menggunakan tangan.
Namun, semua terasa berbeda jika melihat hasil kreativitas dari Fransiska Romanna Dwi Enny Kusumawati, yang saat ini tengah menggeluti usaha tersebut sejak tahun 2007. Karena dia menilai usaha yang dimulainya dari hobi itu akan selalu berbuah manis dan hasilnya juga selalu menggembirakan.
"Saya menyukai design dan sulam benang berkat sering melihat ibu, Maria Irmiana Suparmi, yang juga mengerjakan hal tersebut saat menjahit di rumahnya dulu. Dua tahun atau tepatnya tahun 2009, Kemudian saya mulai memberanikan eksis dengan menerima banyak pesanan," ujar wanita wanita yang akrab disapa Siska ini.
Meski begitu, awal mula usahanya berdiri ini juga karena keinginannya untuk merawat ketiga buah hatinya. Karena selama dirinya bekerja di salah satu toko kosmetik di Surabaya. Dengan kesibukannya itu dia tidak mau menelantarkan anaknya dan selalu mengawasi perkembangan mereka.
“Hampir 17 tahun, saya bekerja di staf bagian perencanaan pemakaian bahan baku Viva Cosmetic. Selama itu, saya jarang bisa mengikuti perkembangan ke tiga anak lelaki. Dan saya putuskan keluar untuk membuka usaha ini,” kata istri dari Stefanus Sumarsono.
Bertempat di Jalan Karangmenjangan VIII, Siska tak berkerja sendirian, ada beberapa ibu-ibu sekitar kampunya yang ia berdayakan guna dapat membantu pengembangan bisnisnya.
"Saya pilih ibu-ibu di kampung sini agar mereka tetap bisa memperhatikan anak-anaknya. Selain itu supaya mereka ada kesibukan selain di rumah. Tapi mereka hanya saya mintai tolong soal menjahit dan menyulam,” ucapnya.
Selain memberdayakan perempuan di kampungnya, Siska juga mengajari mereka banyak hal untuk memperoleh hasil yang bagus, dan memilih barang yang mempunyai nilai jual.
Sayang, usaha yang ia geluti tersebut juga harus sempat mengalami penurunan. Bahkan sempat Siska drop dan tidak mau meneruskan usahanya.
Beruntung banyak motivasi yang ia terima, untuk kembali bangkit dan memulai bisnisnya ini mulai dari nol. "“Saya terpukul lihat baju saya tidak laku terjual akibat pameran yang datang kebanyakan ibu-ibu. Waktu itu saya lebih banyak buatkan design buat remaja," sambungnya.
Tapi setelah ia berhasil melewati masa itu, wanita berusia 48 tahun ini semakin mengepakkan sayapnya begitu lebar untuk menjangkau pasar luar negeri.
"Beruntung, saya akhirnya bertemu dengan Ali Kharisma yang waktu itu mengadakan acara Indonesia Fashion Week pada 2011 lalu. Ali meminta kepada saya agar mengadakan fashion show di acara tersebut. Selain itu sambutannya luar biasa. Banyak produknya yang terjual," katanya bangga.
Dengan usaha pantang menyerah, Siska kemudian berhasil melakukan ekspor produk bajunya ke dua negara tetangga, yaitu Singapura dan Guangzhou, China. Dengan menggunakan bahan limbah garmen, dirinya meraih banyak penghargaan karena mendukung Go Green.
“Go Green juga masuk ke garmen, karena bahan pendukung saya menggunakan limbah garmen untuk membuat style sari ronce. Dengan bahan sisa, apapun yang pas dengan pasar maka akan laku,” lanjutnya.
Siska juga berharap, dari usaha yang kini dikerjakannya itu dapat menjadi modal bagi ketiga anaknya, supaya mau meneruskan usaha yang sudah dibangunnya sejak masih muda.
“Saya akan terus meningkatkan inovasi agar perusahaan ini dapat diteruskan oleh anak dan orang kampung sini,” tandasnya.
Gabung di UKM Semen Indonesia
Setelah sukses dalam melakukan usahanya, Siska memutuskan bergabung di UKM binaan Semen Indonesia. Sebab menurutnya langkah ini sangat membantu perkembangan usahanya, melalu modal dan berbagai pameran yang telah disiapkan supaya dapat membantu jangkauan pemasarannya.
"Tak salah memilih gabung disini, karena pasti menguntungkan dan banyak yang semakin kenal dengan prduk itu," lanjutnya.
Selain itu, ia mengaku dengan masuknya di UKM binaan Semen Indonesia ini banyak yang ia dapat. Mulai dari cara pemasaran hingga pelatihan.
"Gabung ke Semen Indonesia, banyak yang saya dapatkan, mendapat pengalaman, banyak teman, juga mendapatkan ilmu soal pemasarannya," tukasnya. (hrs)