Dorong UMKM untuk Lebih Melek Pemasaran Daring
Nama Fianda Julyantoro sudah tak asing lagi di kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Kediri. Pantas, karena tokoh satu ini aktif dalam memberikan pendampingan UMKM di Kediri. Apalagi dia sudah mengantongi sertifikat sebagai pendamping UMKM di Kediri.
Selain aktif mendampingi UMKM, Fianda Julyantoro juga menjadi CEO Digma Solutions s (Business Coach and Digital Marketing Trainer). Karena kapasitasnya tersebut, Fianda aktif sebagai pembicara di beberapa kota di Jawa Timur seperti Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Lamongan, Madiun dan kota-kota lainnya.
Di sela-sela kesibukannya, jurnalis ngopibareng.id, Machmud Yunus berkesempatan untuk mewawancarai. Wawancara dilakukan di rumahnya yang asri, di Perumahan Mojoroto Indah, Kediri.
***
Apa aktivitas Anda sebelum memutuskan untuk terjun di bidang pembinaan UMKM?
Sebelum menekuni bidang pendampingan UMKM, saya juga seorang pelaku usaha. Berbagai bidang usaha pernah saya geluti mulai usaha toko sepatu dan tas pada tahun 2000 hingga 2006. Pada tahun 2003, saya membuka usaha toko buku dan perlengkapan edukasi Islami pertama di Kediri.
Kemudian, saya memulai usaha EO (event organizer) pada tahun 2005 yang meliputi seminar dan pelatihan untuk menunjang penjualan buku. Pola pemasaran yang saya lakukan adalah jemput bola mendatangi pelanggan, atau lebih tepatnya, mendatangkan pelanggan dengan mengadakan seminar dan pelatihan di berbagai kota di eks-Karesidenan Kediri dan eks-Karesidenan Madiun.
Tahun 2014, pengelolaan toko offline terpaksa saya tutup karena minat beli buku semakin rendah dan kebutuhan vcd islami tergeser oleh Youtube. Sejak itu saya beralih fokus di bidang pendampingan UMKM.
Kenapa memilih UMKM yang notabene tidak ada duitnya sebagai target dan bukan menjadikan diri bapak sebagai konsultan perusahaan besar dan menengah?
Alasan saya memilih UMKM, pertama, ukuran pasarnya besar. Ada sekitar 64 juta UMKM seluruh Indonesia dan 9,8 juta UMKM ada di Jawa Timur dan pertumbuhan pasarnya tinggi, sekitar 20% per tahun. Targetnya bukan langsung ke UMKM. Akan tetapi ke program-program pemerintah, BUMN, NGO dan stakeholder lain yang memiliki kepentingan dengan pendampingan UMKM. UMKM mendapat perhatian besar dari para stakeholder karena merupakan faktor kekuatan ekonomi yang tidak dapat diremehkan.
Kedua, jika saya memilih menjadi konsultan perusahaan menengah dan besar, maka saya harus bertarung dengan para konsultan ternama di kota-kota besar. Dan saya menyadari belum memiliki kekuatan yang cukup untuk itu.
Sertifikasi apa saja yang sudah Anda miliki?
Asesor Kompetensi, Fasilitator Pendidikan dan Pelatihan UMKM, Pendamping UMKM, Pelaksana Pemasaran UMKM, Tenaga Pemasar Operasional Area Kerja Penjualan, Tenaga Pemasar Operasional Area Kerja Layanan, dab Tenaga Pemasar Operasional Area Kerja Pengelolaan Merek. Sedangkan untuk non BNSP, saya sudah memegang Certified Facilitator dari MarkPlus Institute.
Seberapa penting sertifikasi dalam mendukung pekerjaan Anda?
Untuk pekerjaan yang terkait dengan pemerintahan, sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh BNSP sangat penting karena merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan dengan standar honorarium yang layak.
Saat ini beberapa instansi pemerintahan sudah mencantumkan sertifikat kompetensi sebagai ketentuan untuk bisa menjadi narasumber dan ke depan akan semakin menjadi kebutuhan. Sedangkan untuk pekerjaan di korporasi, yang lebih dibutuhkan adalah sertifikat kompetensi dari asosiasi profesi.
Berapa penghasilan Anda per bulan? Atau berapa tarif yang Anda pasang untuk jasa pendampingan, konsultan dan pembicara?
Tarif honor narasumber berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 78/2019 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) adalah Rp. 900.000,- per jam. Tetapi untuk kondisi di lapangan, saya tetap menyesuaikan kemampuan dan ketentuan dari masing-masing pemberi pekerjaan.
Program-program apa saja yang Anda miliki untuk pengembangan UMKM?
Saat ini saya fokus untuk pendampingan di bidang pemasaran daring karena sedang menjadi trending topik. Materi pendampingan pemasaran daring, antara lain: pemasaran melalui media sosial (Facebook dan Instagram), pemasaran melalui marketplace (Shopee dan Tokopedia), pemanfaatan Google Bisnisku, pemanfaatan Youtube dan TikTok, membuat toko daring gratis dengan Blogger, membuat kalimat iklan yang menjual, membuat foto produk dengan smartphone, membuat desain iklan dengan Canva, membuat video iklan.
Selain materi pemasaran daring, saya juga memberikan materi pemasaran strategis, seperti perencanaan pemasaran, business model canvass, keterampilan menjual (selling skill), strategi layanan pelanggan dan menangani komplain, dan sebagainya.
Bagaimana prospek bidang usaha yang Anda geluti ke depannya?
Prospek usaha jasa pendampingan UMKM ke depan sangat bagus karena UMKM akan semakin menjadi perhatian sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi
Selain melalui program sertifikasi, adakah kegiatan lain yang bapak lakukan untuk meningkatkan kapasitas bapak sebagai tenaga pendamping UMKM?
Untuk meningkatkan jejaring dan terus meningkatkan kapasitas diri, saat ini saya tergabung di beberapa komunitas pendamping UMKM, di antaranya adalah FOKUS UMKM dan LUNAS (Layanan UMKM Naik Kelas)
Advertisement