Berkah Bulan Ramadhan, Pengrajian Rebana Blitar Kebanjiran Order
Bulan Ramadhan membawa berkah bagi Suparno, pemilik kerajinan kayu "Pak No" di Blitar. Pesanan alat musik rebana dan bedug mengalami peningkatan signifikan di bulan ini.
Saat dikunjungi di kediamannya, Suparno menunjukkan beberapa pekerjanya yang sibuk mengerjakan pesanan rebana dan bedug. Di bulan Ramadhan ini, permintaan alat musik tersebut meningkat meskipun Suparno enggan menyebutkan jumlah pastinya.
"Alhamdulillah, produksi rebana dan bedug, talsi, tumbok selama bulan Ramadhan ada peningkatan dibandingkan bulan-bulan biasa," ujar Suparno.
Tahun ini, Suparno menerima pesanan 8 unit bedug dengan harga Rp10 juta per unitnya. Sementara untuk rebana, dia menjualnya dalam satu set yang terdiri dari 9 item dengan harga Rp2,8 juta.
Suparno menjelaskan bahwa bahan baku untuk membuat rebana dan bedug terbuat dari kayu mahoni. Kayu ini dipilih karena mudah didapat, meskipun harus didatangkan dari luar kota karena di Blitar sudah jarang pohon mahoni.
"Bahan baku yang paling banyak kayu mahoni, karena carinya yang mudah dan gampang," tuturnya.
Suparno tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bahan baku lain seperti kayu nangka jika ada permintaan dari konsumen. Namun, kayu nangka lebih sulit didapat dan harganya lebih mahal.
Konsumen Suparno datang dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar kota. "Lebih banyak kebanyakan lokalan sini, dari kelompok-kelompok hadroh," ungkapnya.
Suparno bersyukur bahwa bulan Ramadhan membawa peningkatan dalam usahanya. Dia berharap tren ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Advertisement