Berita Baik Hitler, Mussolini Berpidato, Ditabrak Sepeda Tak Luka
Sejarah mempunyai sisi lucunya. Tentu, berkait dengan figur kondang yang telah mengukir perjalanan umat manusia. Biarpun sejahat Adolf Hitler, misalnya, toh justru bisa menjadi bahan olok-olok -- yang tentu akan bikin kita ketawa.
Ada juga soal Mussolini yang fasis, bersikap tegang karena selalu berkemauan untuk mengendalikan rakyat. Justru kelucuan ada di situ, sebagaimana kisah George Benard Shaw, yang tak terluka dalam insiden sepeda.
Berita Baik Tentang Hitler
Pada masa Nazi berkuasa di Jerman, dua warga kota Berlin bertemu di kuburan.
Warga kota A: "Aku akan memberi tahu kamu 2 buah kabar penting, sebuah kabar buruk, dan sebuah lagi kabar baik."
Warga kota B: "Kamu sampaikan lebih dulu kabar yang baik kepadaku, oke?"
Warga kota A: "Adolf Hitler telah mati!"
Warga kota B: "O, My God, alangkah baiknya kabar ini. Lalu beritahu kabar yang buruk itu kabar apa?"
Warga kota A: "Kabar yang pertama tadi adalah kabar palsu!"
Ditabrak Sepeda Tetapi Tak Luka
Sekali peristiwa, George Benard Shaw, penulis drama Inggeris terkenal, saat berjalan di tengah jalan, tiba-tiba dibentur oleh seorang pengendara sepeda yang ceroboh sehingga jatuh di lantai, untungnya tidak luka, hanya terkejut dan sedikit panik.
Si pengendara sepeda buru-buru memapahnya berdiri, sambil menyatakan penyesalannya, tetapi pada waktu itu Benard Shaw justru mengatakan rasa sayangnya:
"Pak, peruntunganmu kurang baik, jika kali ini kamu menubruk mati diriku, maka kamu akan terkenal di seluruh dunia."
Pidato Mussolini
Supaya bisa secepat mungkin mengendalikan dan menekan pikiran rakyat, Mussolini berdiri di atas teras sebuah gedung dan menyeruhkan propaganda kepada 50 ribu anggota partai fasis Itali: "Siapakah sang juru selamat Italia?"
Sebanyak 50 ribu orang berteriak: "Mussolini!"
Mussolini sangat gembira: "Siapa pemimpin baru Italia?"
Sebanyak 50 ribu orang sekali lagi berteriak: "Mussolini!"
Mussolini nampak dimabuk rasa puas diri: "Italia harus dikuasai oleh siapa?"
Sebanyak 50 ribu orang berteriak lebih keras lagi: "Mussolini!"
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar bunyi "brooot...", yaitu suara orang sedang kentut. Mussolini segera marah besar: "Hai, barusan bajingan yang mana sedang ngentut?"
Terdengar suara 50 ribu orang bergemuru bagaikan geledek: "Mussolini!"