Berikan Layanan dan Pengabdian, Kiai Mutawakkil: Ini Memang Tugas Kehadiran NU
Ketua PWNU Jatim, KH Moh Hasan Mutawakil Alallah, mengingatkan keberadaan organisasi yang berdiri sejak 1926 harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Sebagai pengemban amanah para ulama dan kiai pesantren, NU harus hadir di tengah persoalan masyarakat secara luas di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kiai Mutawakkil dalam acara Halal Bihalal dan Puncak acara NU Jatim Award 2018, yang digelar di PWNU Jatim, Jl Masjid Al Akbar 9 Timur, Surabaya, Senin 9 Juli 2018.
"Pengurus NU harus mampu memberdayakan organisasi dengan maksimal, baik, dan benar. Tak sekadar dari sisi administrasi, namun juga kegiatan," pesan Kiai Mutawakkil Alallah.
Diingatkan pula , pentingnya para pemenang penghargaan tersebut untuk memberikan kontribusi kepada daerahnya masing-masing.
"Pemberian NU Jatim Award ini untuk memberikan semangat kepada seluruh PCNU di Jawa Timur. Bukan persoalan siapa yang menang, siapa yang juara. Tetapi, sejauh mana organisasi ini memberikan manfaat kepada umat sebagaimana yang digariskan para pendiri NU, itu jauh lebih penting" kata Kiai Muttawakil, panggilan akrabnya, pada sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, hadir sejumlah pimpinan partai politik, seperti Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim, Ketua PKB Jatim), Anwar Sadat (Gerindra), Muzammil Syafii (Nasdem), serta jajaran kiai di PWNU Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Ali Mashchan Moesa, KH Anwar Iskandar, dll.
Menurut pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo ini, pengurus NU harus mampu memberdayakan organisasi dengan maksimal, baik, dan benar. Tak sekadar dari sisi administrasi, namun juga kegiatan.
Dalam penganugerahan ini, ada beberapa aspek penilaian yang terbagi di beberapa kategori. Di antaranya, kesehatan, pendidikan, dan pengaderan. Selain itu, ada pula inventarisasi aset NU, alat transportasi, unit usaha ekonomi sampai soal pendanaan, keuangan atau fundraising. Dari semua instrumen tersebut, bobot paling tinggi diletakkan pada pelaksanaan program.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah dari sejumlah pihak. Di antara dari sejumlah politisi NU di Jawa Timur yang tergabung di beberapa partai politik di Jatim. Mereka ikut mengapresiasi kegiatan PWNU ini. Di antaranya, hadiah motor dari PDIP, PKB dan PPP. Lalu Partai Gerindra yang menyumbang sebuah mobil, juga sebagai hadiah.
NU Jatim Award 2018, dalam kategori utama bagi Cabang NU, diraih PCNU Kabupaten Sidoarjo sebagai juara I, PCNU Gresik sebagai juara II dan PCNU Lamongan sebagai juara III.
Kategori badan otonom terbaik yakni Muslimat NU Sidoarjo, Fatayat NU Kab Blitar, GP Ansor Sidoarjo, IPNU Lamongan, IPPNU Lamongan, Pagar Nusa Kota Batu, ISNU Sidoarjo dan Pergunu Kabupaten Blitar.
Sedangkan dari katagori lembaga NU terbaik adalah LPNU dan LFNU Kabupaten Blitar, LAZISNU Nganjuk, LWPNU Sidoarjo, LTNNU Banyuwangi, LPBI Kabupaten Blitar dan LKNU Bondowoso.
“Lembaga ini adalah perangkat organisasi yang harus mendapatkan perhatian dari PWNU Jatim,” kata Koderi. (adi)